Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Masih Fokus Garap Properti di Jakarta Selatan

PT Intiland Development.,Tbk (DILD) membidik peluncuran dan pengembangan proyek properti baru di Jakarta Selatan tahun ini.
Kawasan premium Serena Hills Jakarta Selatan./Ilustrasi-rumah.com
Kawasan premium Serena Hills Jakarta Selatan./Ilustrasi-rumah.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Intiland Development.,Tbk (DILD) membidik peluncuran dan pengembangan proyek properti  baru di Jakarta Selatan tahun ini.

Direktur Manajemen Modal dan Investasi DILD Archied Notopradono mengatakan pasar perusahaan cukup besar di selatan Jakarta. Perusahaan, kata dia, juga sudah memiliki branding yang kuat di wilayah itu ketimbang harus membuka proyek di daerah baru.

“Kami tetap mau di Jakarta Selatan. Lebih aman daripada wilayah baru yang konsumennya belum banyak kami tahu. Risikonya mungkin akan sama tapi tingkat keberhasilan lebih rendah dibandingkan yang sudah pernah kami kembangkan dan suskes,” katanya akhir pekan lalu.

Selama ini dari komposisi proyek yang ada, sebanyak 75% proyek DILD merupakan bangunan jangkung.

Segmen menengah atas, katanya, masih menjadi bisnis inti perusahaan, sehingga proyek itu pun tidak akan jauh dari kisaran Rp2 miliar per unit. Kondisi itu dikarenakan perusahaan masih melihat potensi lokasi dan menyesuaikannya dengan karakter produk.

Intiland kini menggarap sejumlah proyek, seperti hunian terpadu Fifty Seven Promenade, kawasan rumah tapak Serenia Hills di Lebak Bulus Jakarta Selatan, 1Park Homes di Kebayoran, Griya Semanan di Jakarta Barat, Magnolia Residence dan Talaga Bestari yang berlokasi di Tangerang.

Adapun, proyek apartemen di antaranya 1Park Avenue dan The Hamilton di Jakarta Selatan serta Aeropolis di Cengkareng, Tangerang. Kawasan perkantoran terpadu South Quarter juga akan hadir dengan menawarkan produk perkantoran serta rencana pengembangan tahap kedua.

Menurut Archied, pasar membutuhkan pasokan proyek yang baik, sehingga otomatis permintaan akan tercipta dari pasokan tersebut.

Dia menambahkan, kalaupun perusahaan ingin menyasar segmen yang lebih bawah, maka harus mencari lokasi baru ataupun bekerja sama dengan pengembang lain karena terbatasnya lahan dan harga yang menarik di sektiar Jakarta cukup sulit. “Kecuali kalau tempat baru kayak Maja yang butuh waktu dan biaya lebih besar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper