Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Dirjen Perkeretaapian untuk melakukan dua hal yaitu pembebasan tanah dan window time untuk mempercepat pengerjaan proyek Double Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang.
Hal ini dimaksudkan agar proyek DDT Manggarai-Cikarang yang rencananya selesai pada 2022 dapat dimajukan penyelesaiannya menjadi tahun 2020.
"Rencananya DDT selesai tahun 2022, bisa dibayangkan kalau menunggu 2022 maka kapasitas perjalanan sangat minimal. Oleh karenanya saya minta Dirjen Perkeretaapian untuk lebih intens agar proyek ini bisa selesai pada tahun 2020,"kata Budi, Jumat (2/3).
Dalam hal ini ada dua hal yang perlu dilakukan dirjen perkeretaapian pertama masalah pembebasan tanah. Budi mengatakan pihaknya meminta bantuan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan dukungan terhadap proyek DDT tersebut.
Kedua, Menhub juga meminta untuk berkoordinasi terkait pengaturan masa jeda antar kereta (window time). “Kita tahu bahwasannya disini [Manggarai] adalah titik teramai daripada perlintasan kereta api dalam kota maupun luar kota. Untuk itu saya minta kepada Ka Daop 1 memastikan jangan sampai ada keterlambatan, harus dipantau secara detail,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait kejadian Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang sempat mengalami gangguan di Stasiun Batuceper pada Kamis malam (1/3), Budi menjelaskan pihaknya menunggu laporan hasil pemeriksaan dari PT. Railink selaku operator kereta Bandara. "Hari ini mereka (PT. Railink) akan melakukan penelitian dan besok saya minta laporannya dan setelah itu akan kita bahas bersama."
Baca Juga
Adapun, dalam kunjungan Menteri Perhubungan di stasiun Manggarai, turut hadir pula Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Sarana Perkeretaapian Makjen Sinaga, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nur Salam, Direktur Utama PT. Railink Heru Kuswanto.