Bisnis.com, JAKARTA – Amancio Ortega mungkin salah satu orang terkaya di dunia yang belum pernah terdengar, namun tidak dengan bisnis ritel pakaian yang didirikannya 40 tahun lalu, Zara.
Miliarder asal Spanyol ini bukan hanya orang terkaya di negerinya sendiri-dia orang terkaya di Eropa. Berdasarkan Bloomberg Billionaire Index, kekayaan bersih Ortega mencapai US$69,1 miliar dan menjadi individu terkaya kelima di dunia, di bawah Mark Zukerberg.
Dan tidak seperti banyak orang terkaya di Eropa, Ortega tidak dilahirkan di keluarga yang berada. Inilah bagaimana miliarder yang terkenal tertutup ini mengubah hidupnya yang sederhana menjadi salah satu pemilik bisnis ritel terbesar di Eropa.
Masa muda yang miskin
Pria dengan nama lengkap Amancio Ortega Gaona lahir pada tanggal 28 Maret 1936 di Busdongo de Arbas, sebuah desa kecil dengan kurang dari 100 warga yang terletak di wilayah utara Spanyol, León. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara.
Karena sangat miskin, keluarga Ortega segera pindah ke La Coruña, Galicia, Spanyol, karena pekerjaan ayah Amancio di stasiun kereta api setempat. Mereka tinggal di rumah pengemis di dekat stasiun kereta api. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Amancio juga terpaksa meninggalkan sekolah dan mulai bekerja pada usia 14 tahun. Pekerjaan pertama Amancio Ortega adalah asisten toko di sebuah perusahaan lokal, Gala, di mana ia belajar membuat pakaian dengan tangan.
Semasa bekerja, Ortega mempelajari cara bebisnis. Dia menyadari bahwa untuk mendapatkan uang, seseorang harus memberi pelanggan apa yang mereka inginkan. Pada usia 16, Ortega merenungkan bagaimana mengetahui keinginan klien potensial dan, yang lebih penting lagi, memenuhi permintaan itu.
Pada tahun 1950an, sebuah komunitas otonom Spanyol, Galicia, menjadi tempat yang sempurna untuk rencana bisnisnya: alternatif pekerjaan yang minim dikombinasikan dengan banyak wanita lajang yang mampu menjahit dengan cukup baik. Ortega mulai mengorganisir wanita tersebut ke dalam koperasi penjahit, yang memproduksi lingerie, pakaian bayi, dan baju tidur
Pada tahun 1963, setelah sepuluh tahun mengelola koperasi penjahit, Amancio Ortega Gaona mendirikan perusahaan pertamanya, Confecciones GOA, S.A. Perusahaan ini didirikan bersama keluarganya. Amancio bertanggung jawab untuk mengembangkan tren mode baru, saudaranya, Antonio, menangani persoalan komersial, sedangkan saudara perempuannya, Josela, bertanggung jawab atas pembukuan
Di Confecciones GOA, Ortega menawarkan perputaran pakaian produksi yang cepat. Beberapa pabrik diakuisisi di Spanyol. Ortega membuka toko pertamanya di pusat kota La Coruña, bernama Zorba pada tahun 1975. Ortega menamainya dari film favorit istri pertamanya, Rosalia Mera Goyenechea.
Awal mula Zara
Karena protes dari pemilik bar di dekat tokonya yang memiliki nama sama, Ortega kemudian mengubah nama Zorba menjadi Zara. Pada akhirnya Zorba tetap menjadi bar lokal, namun Zara meluas ke beberapa kota di Spanyol pada awal tahun 1980an. Pada tahun 1988, setelah Grup Inditex terbentuk, Ortega membuka toko Zara pertama di Portugal, di mana dia mendapati tenaga kerja dengan upah lebih murah daripada di Spanyol.
Bersama dengan Rosalía Mera, mereka menggabungkan Confecciones GOA ke grup ritel pakaian Spanyol Inditex yang didiirikan pada pada tahun 1985. Pada tahun 1989, toko Zara dibuka di Amerika Serikat, dan di London pada 1998.
Ekspansi internasional Zara berlanjut seiring dengan pengembangan portofolio ritel Inditex, yang mencakup mek Pull & Bear dan Massimo Dutti (1991), Stradivarius (1994), Bershka (1998) , Oysho (2000), Uterqüe (2008).
Pada tahun 2000, merek Inditex mendistribusikan di lebih dari 30 pasar internasional, dan pada tahun 2001, Inditex melakukan pencatatan saham perdananya di bursa saham.
Namun, pada tahun 1986, Ortega menceraikan Rosalía Mera. Pada tahun 2001, ia menikahi Flora Pérez Marcote yang berusia 18 tahun lebih muda dan memiliki hubungan asmara dengannya sejak 1983.
Rosalía Mera Goyenechea, mantan istri dan rekan bisnis Ortega/Foto: astrumpeople.com
Model bisnis unik Zara
Keberhasilan bisnis Ortega tak terlepas dari model bisnis uniknya di bidang ritel fashion. Dua gagasan kunci dari model bisnis ini adalah memberi pelanggan apa yang mereka inginkan secepat mungkin. Misalnya, Zara dikenal karena 12.000 desain baru yang dikembangkan dan didistribusikan setiap tahunnya. Kecepatan menjadi penggerak bisnis utama Zara.
Ortega memberlakukan peraturan kunci pada tahun 1970, yang menyatakan menerima pesanan baru dalam jangka waktu 48 jam. Itulah sebabnya, pabrik Zara terlihat seperti mesin yang diminyaki dengan baik, di mana ratusan perancang dan analis bekerja sama di lantai ruang terbuka, bekerja dengan dua prinsip, yaitu kecepatan pengiriman dan pendekatan yang berorientasi pelanggan.
Desainer biasanya membuat tiga model sehari, dan analis bersama-sama dengan pembuat pola memilih satu item dari setiap set. Sementara itu, pakar komersial menerapkan laporan dari pengelola reguional untuk kemudian disusun sesuai dengan koleksi kebiasaan pelanggan. Setiap karyawan Zara dilatih untuk mengawasi gaya, permintaan, dan tren penjualan dari pelanggan
Agar desain pakaiannya selalu eksklusif, Zara tidak pernah mereproduksi ulang model baju yang pernah diproduksi sebelumnya. Mereka hanya memodifikasi dan menawarkan versi yang bervariasi.
Investasi dan Filantropi
Portofolio bisnis Ortega tidak hanya mencakup mode dan fashion, tapi juga beberapa investasi di sektor lain seperti gas, bank, pariwisata, dan kepemilikan real estat di seluruh dunia. Ortega saat ini memiliki kepemilikan saham Inditex mencapai 59,3% senilai US$119,54 miliar.
Terlepas dari aktivitas bisnisnya, Ortega juga berinvestasi dalam kegiatan amal. Bersama dengan mantan istrinya, Rosalía Mera, Ortega mendirikan The Paideia Foundation pada tahun 1986. Yayasan filantropi ini membantu orang-orang cacat mental dan fisik untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
Yayasan Paideia menerima banyak penghargaan sejak awal proyek amal tersebut, Ortega memperkenalkan organisasi nirlaba lainnya pada tahun 2001 yang dinamai Fundacion Amancio Ortega, sebuah LSM swasta yang bertujuan untuk mempromosikan sains, penelitian, pendidikan, aksi sosial, budaya, dan kesejahteraan.