Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IEU-CEPA: Setelah Solo, Putaran V Digelar di Brussel

Perundingan keempat Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah usai digelar di dalam negeri, putaran selanjutnya akan dilakukan di Brussel.
Refleksi tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur yang dikelola Pelindo II, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (14/9)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Refleksi tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur yang dikelola Pelindo II, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (14/9)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA– Perundingan keempat Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah usai digelar di dalam negeri, putaran selanjutnya akan dilakukan di Brussel.

Seperti diketahui IEU-CEPA putaran keempat dilaksanakan di Solo, Jawa tengah pada 19-23 Februari 2018.

Selanjutnya perundingan IEU CEPA putaran kelima akan digelar di Brussel, Belgia. 

Seperti diketahui Kementerian Koperasi dan UKM mendorong perluasan pasar produk UKM ke Benua Biru.

Salah satunya melalui pembahasan working group terkait UKM (small and medium-sized enterprises) dalam perundingan putaran keempat IEU-CEPA di Solo, pekan lalu.

Meliadi Sembiring, Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM,  mengungkapkan, sebagai tindak lanjut Joint Conclusion putaran ketiga perundingan di Brussel, Belgia, ada dua usulan strategis yaitu portal informasi (information sharing) dan SME Contact Points.

Pertama, diusulkan Indonesian National Single Window (INSW) sebagai institusi yang menyediakan Information Sharing.

“Website INSW diharapkan dapat menyediakan informasi yang komprehensif terkait kegiatan perdagangan antara Indonesia dengan UE seperti pajak, kuota perdagangan, tarif, rules of origin, standar produk, statistik dan informasi penting lainnya, yang dapat dimanfaatkan oleh UKM,” jelasnya.

Adapun website yang disiapkan pihak Uni Eropa(EU) adalah Trade Helpdesk. Diharapkan dengan adanya pertukaran informasi antar kedua belah pihak, maka informasi pasar dan peluang perdagangan serta investasi bagi UKM mudah diperoleh.

Kemudian, usulan kedua yang dibahas dan disepakati kedua delegasi adalah SME Contact Points. Bagi pihak Uni Eropa, yang ditunjuk sebagai Contact Point adalah European Commission, sedangkan dari pihak Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM yang akan menjadi Contact Point.

“Kami akan membentuk tim yang melibatkan beberapa unit kerja di Kementerian Koperasi dan UKM untuk menjadi Contact Point,” katanya.

Menurut Meliadi, untuk melakukan sinergi antara INSW dengan Contact Point tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan lintas kementerian.

Rencananya akan dilakukan pembahasan internal dengan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dia menambahkan, yang perlu mendapat perhatian juga dalam pemanfaatan kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa ini adalah adanya kesesuaian dan kesetaraan antara pelaku UKM di Indonesia dengan pelaku UKM di Uni Eropa.

“Adanya perbedaan definisi UKM di kedua pihak yang menjadikan adanya perbedaan level usaha, sehingga kita harus mencari yang kompatibel,” ujarnya.

Martin Pilser dari Directorate General for Trade, European Commission, mengatakan European Commission sebagai yang mewakili Uni Eropa mengharapkan para pelaku UKM dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari kerja sama yang dilakukan.  Termasuk untuk mendapatkan nformasi yang lengkap untuk memasuki pasar luar negeri.

“Kami juga mengharapkan bahwa para pelaku UKM di Indonesia dan negara-negara Eropa dapat menjadi pelaku bisnis global,” ujarnya.

Perundingan antara Indonesia danUni Eropa juga membahas konten Draft Chapter SME yang terdiri dari tiga artikel, yaitu General Provision, Information Sharing dan SME Contact Points yang akan menjadi bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa.

Hasil dari perundingan Working Group on SMEs dalam bentuk Joint Conclusion Putaran ke-4 Perundingan IEU CEPA tersebut memberikan tugas kepada Delegasi Indonesia untuk menyampaikan informasi kepada pihak Uni Eropa.

Informasi tersebut mengenai hasil pembahasan internal terkait artikel Information Sharing sebelum pelaksanaan putaran yang kelima perundingan dilaksanakan.

Adapun pihak  Uni Eropa mengundang Delegasi Indonesia untuk berkunjung ke European Commission guna mengetahui program jaringan bisnis pelaku usaha negara-negara Eropa, yang disebut Enterprise Europe Network (EEN).

Langkah ini untuk mengetahui bagaimana akses pelaku UKM kepada sumber pembiayaan dan perihal kewirausahaan di Eropa. Pihak Uni Eropa akan mempersiapkan sesi tersebut pada waktu pelaksanaan Perundingan IEU CEPA Putaran kelima di Brussels, Belgia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper