Bisnis.com, JAKARTA – Tumbuh pesatnya pengiriman barang antarnegara membuat Indonesia harus bisa beradaptasi. Pemerintah diminta segera membuat pusat logistik berikat (PLB) dagang elektronik.
Ketua DPP bidang Organisasi Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma mengatakaan semangat adanya PLB dagang-el (e-commerce) adalah agar Indonesia bisa menjadi negara transit pengumpulan pengiriman barang internasional.
“Kalau bicara internasional, gateway itu Singapura dan Malaysia. Sekarang bagaimana Indonesia bisa menjadi negara transit,” katanya kepada Bisnis pada Senin (19/2/2018).
Menurut Trian, Indonesia memiliki keuntungan dibandingkan dengan kedua negara tersebut dari hal biaya kirim yang lebih murah. Ini bisa menguntungkan negara pengirim ekspor barang bisa menyandarkan barangnya di Indonesia lalu mengantar ke negara tujuan.
Untuk itu, para pelaku usaha meminta agar pemerintah memperhatikan adanya penambahan ruang untuk pengiriman internasional.
Melihat kondisi yang ada, kapasitas terminal kargo di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, tidak ada penambahan. Sementara jumlah barang terus meningkat.
Trian menilai PLB bisa jadi senjata untuk pengiriman. “Jadi ada tempat yang lebih lebih luas. Dengan adanya e-commerce makanya kita ingin ada perhatian PLB untuk kiriman e-commerce yang sekarang trennya sangat besar baik domestik maupun internasional,” tambahnya.
Asperindo ingin agar UKM domestik bisa juga melakukan ekspor melalui kesempatan tersebut. Selama ini mereka kalah bersaing karena minim dukungan. Dengan begitu pelan-pelan Indonesia bisa menggeser dominasi Singapura dan Malaysia.