Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol menyatakan bahwa proses lelang operator dan pemeliharaan jembatan tol Surabaya—Madura atau Suramadu yang rencananya dilakukan pada tahun ini kemungkinan besar batal.
Pasalnya, ada opsi pengelolaan jembatan tol tersebut akan diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) melalui penugasan langsung.
Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol BPJT Eka Pria Anas mengatakan bahwa opsi tersebut dikaji dengan pertimbangan pengelolaan jalan tol Suramadu dapat membantu pendanaan pembangunan Trans-Sumatra yang dikerjakan oleh Hutama Karya.
“Diserahkan ke Hutama Karya, tapi masih dalam tahap pembahasan. Untuk suntikan modal pembangunan Trans-Sumatra,” katanya kepada Bisnis, Selasa (13/2/2018).
Eka mengatakan bahwa kepastian penugasan langsung tersebut masih harus menunggu peraturan Presiden untuk menetapkan Hutama Karya sebagai pengelola baru jalan tol Suramadu menggantikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. “Masih menunggu perpres ya.”
Semula, pengoperasian dan pemeliharaan ruas tol tersebut akan dilelang karena kontrak persetujuan pengelolaan Suramadu antara Kementerian Pekerjaaan Umum Perumahan Rakyat dan Jasa Marga telah habis pada Desember 2017.
Baca Juga
Sampai saat ini, Jasa Marga masih mengelola sementara sampai ada persetujuan kontrak berikutnya.
Adapun, nilai kontrak hak pengelolaan jembatan dan jalan tol yang disepakati pada 6 tahun lalu kepada Jasa Marga tersebut mencapai Rp324 miliar.
Pengelola baru tersebut nantinya harus mengeluarkan biaya pemeliharaan sekitar Rp150 miliar mencakup perawatan dan perbaikan jalan.