Bisnis.com, JAKARTA- Terkadang, mendapatkan tukang bangunan untuk berbagai hal seperti renovasi rumah, atau perbaikan genteng yang bocor, tidak semudah yang dikira. Seringkali tukang bangunan sudah dipesan pihak lain, atau mendapatkan tenaga yang tidak professional.
Belum lagi untuk urusan tawar menawar harga jasa yang digunakan. Bagi masyarakat yang belum berpengalaman, tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri untuk survei harga yang terbaik dari satu tukang ke tukang bangunan lainnya.
Hal inilah yang menginspirasi Wisnu Budiarjo, yang kemudian mendirikan Mas Tukang, kontraktor yang menawarkan jasa tukang secara online untuk wilayah Jabodetabek. Melalui situs sejasa.com, masyarakat yang membutuhkan jasa tukang cukup melakukan pemesanan lewat situs tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
“Dari tiga tahun lalu awal mulanya. Pertama kami sebetulnya dari pengalaman. Saya bangun rumah, lalu ada perbaikan kecil-kecilan. Dari situ kita coba bantu tetangga, dan kepikiran bikin bisnis,” ujarnya.
Dia menuturkan, modal menjalani usaha ini hanyalah koneksi dengan tukang-tukang profesional yang saat ini berjumlah sekitar 20 orang. Untuk menjamin keamanan dan kualitas kerja, pihaknya mengaku hanya mempekerjakan tukang yang memiliki sertifikat kompetensi.
“Yang jelas harus ada pengalaman kerjanya,” ungkapnya.
Guna memetik keuntungan, dia pun menerapkan sistem komisi sebesar 20% dari setiap pekerjaan. Adapun jasa pertukangan yang ditawarkan beragam, mulai dari jasa perbaikan dinding, atap dan plafon, lantai, pintu dan engsel, sanitasi, hingga kelistrikan.
Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi, mulai dari Rp35.000 per meter untuk jasa pengecatan, dan tarif Rp50.000 untuk jasa pasang atau perbaikan keran air, Rp100.000 per meter untuk pengecatan dinding dan perbaikan dinding retak, hingga Rp200.000 per meter untuk pekerjaan yang cukup rumit seperti jasa pasang, perbaikan talang air per unit, perbaikan atap bocot, kupas lantai, pasang keramik/granit, pemasangan pintu, dan sebagainya.
Meski demikian, pihaknya juga memberlakukan sistem borongan, yang biasanya berlaku untuk pembangunan rumah. Untuk jasa pembangunan rumah tanpa material, tarif yang diberlakukan senilai Rp1,5 juta per meter persegi. Namun bila jasa pembangunan disertai dengan pemborongan material konstruksi, maka biayanya meningkat hingga Rp3,5 juta per meter persegi.
Dia menyatakan, permintaan jasa setiap bulannya berfluktuatif. Namun hingga kini, sebanyak 56 pekerjaan bangunan telah diselesaikan oleh tukang bangunan yang disediakan Mas Tukang. Dia pun menargetkan agar masyarakat dapat lebih mengenal Mas Tukang sehingga permintaan jasa menjadi semakin banyak.
Dia mengatakan tengah menyempurnakan situs khusus mastukang.com untuk memudahkan pengguna. Rencananya, situs tersebut dapat beroperasi penuh pada tahun ini.
Dia menambahkan, salah satu tantangan yang kerap dihadapi dalam menjalankan bisnisnya adalah memastikan kualitas pekerjaan dikerjakan oleh setiap tukang bangunan. Pasalnya, setiap tukang memiliki tingkat pengalaman dan kejujuran yang berbeda.
Pihaknya pun berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan kualitas terhadap setiap pekerjaan. Selain itu, saran dan keluhan dari setiap pengguna jasa pun menjadi bahan evaluasinya. Dengan demikian, diharapkan Mas Tukang dapat semakin berkembang ke depannya.
