Bisnis.com, JAKARTA- Bagi kontraktor berskala kecil dan menengah, mendapatkan material konstruksi yang berkualitas dengan harga yang terjangkau masih menjadi tantangan tersendiri. Proses transaksi yang masih sangat manual kerap dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menggelembungkan harga material. Alhasil, kontraktor harus mengeluarkan biaya material yang lebih mahal dari harga normal di pasaran.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Errika Ferdinata, seorang arsitek yang juga kontraktor mencoba menawarkan solusi berupa situs perdagangan elektronik (e-commerce) bernama Bildeco yang fokus menyediakan material konstruksi bagi para kontraktor.
Pria ini lantas mengikuti kompetisi kewirausahaan dan terpilih menjadi satu dari sembilan pengusaha perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) yang berangkat ke Sillicon Valley, Amerika Serikat untuk melakukan studi banding dengan perusahaan digital terkemuka. Dia pun berhasil mendapatkan angle investor yang menanamkan modalnya untuk merilis perusahaan rintisan itu pada tahun lalu.
“Saya melihat banyak e-commerce yang menjual ritel seperti baju, sepatu, tapi belum ada yang khusus menjual material konstruksi. Melalui ini, saya berharap kontraktor nantinya mencari material cukup pakai handphone, jadi tidak takut ditipu sama stafnya karena langsung ketahuan harga pasarnya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dengan aplikasi tersebut kontraktor dapat melakukan pembayaran fleksibel melalui kartu kredit. Lokasi suplai material yang dipilih pun akan disesuaikan dengan lokasi proyek agar memudahkan proses pengiriman.
Saat ini pihaknya telah bermitra dengan lebih dari 150 distributor dan peritel material konstruksi di area Jabodetabek, dan menyediakan hingga 25.000 produk konstruksi beragam seperti semen, baja, cat, pelapis air, plumbing, pipa. Sementara untuk pengguna, Bildeco mengklaim telah memiliki akses ke lebih dari 4.000 kontraktor di Indonesia.
“Kami perkirakan bisa menghemat 10% dari material konstruksi. Selain biaya material, efisiensi yang kedua adalah SDM [sumber daya manusia] karena tidak perlu suruh orang kesana kemari, juga hemat biaya bensin,” tambahnya.
Untuk saat ini, pihaknya menerapkan besaran komisi kami berkisar 3% hingga 5% dari setiap transaksi yang dilakukan. Adapun setiap bulannya, total transaksi yang dilakukan di Bildeco telah mencapai Rp300 juta hingga Rp400 juta. (Deandra Syarizka)
