Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelayaran milik negara, PT Djakarta Lloyd (Persero), membeli satu kapal dari kelas supramax untuk ekspansi angkutan curah.
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto mengatakan kapal supramax yang baru dibeli tersebut berbobot 55.000 DWT (Deadweight ton) dan dibuat pada 2006.
"Umur pakainya masih muda karena dibuat pada 2006. Kapal ini akan kami gunakan untuk angkutan batu bara," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta pada Senin (12/2/2018).
Suyoto menuturkan kapal tersebut dibeli lewat proses lelang seharga US$12 juta atau sekitar Rp163,49 miliar (kurs Rp13.624).
Dia menyebutkan perseroan akan menggunakan kas internal dan pinjaman perbankan untuk mendanai pembelian kapal tersebut dengan komposisi 30% dari kas internal dan 70% dari pinjaman.
Tambahan kapal baru, menurut Suyoto, membuat jumlah armada yang dioperasikan perseroan kini mencapai lima kapal. Secara umum, pengangkutan, perusahaan yang didirikan pada 1950 itu juga akan menambah sepuluh set armada kapal tunda dan tongkang (tug and barge) dan empat kapal curah.
Suyoto menerangkan perseroan memerlukan memiliki sejumlah opsi dalam menambah armada, yakni membeli langsung, sewa atau time charter, dan skema back to back.
Dia menambahkan perseroan perlu menambah kapal baru karena kontrak volume angkutan tahun ini melonjak dibandingkan dengan tahun lalu.
Suyoto mencontohkan volume angkutan batu bara untuk pembangkit listrik PLN tahun ini mencapai 3,7 juta ton atau tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Djakarta Lloyd juga tengah menjajaki kontrak angkutan batu bara dengan pihak swasta.