Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service merilis laporan terbaru mengenai kualitas kredit Indonesia yang saat ini mendapatkan peringkat Baa3 positif.
Dalam laporan yang diterima Bisnis, Selasa (6/2/2018), Moody's menjelaskan profil kredit Indonesia didukung oleh sejumlah alasan.
Pertama, defist fiskal yang sempit. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk tetap menjaga kondisi fiskal yang sehat.
Kedua, rasio utang yang rendah yang merupakan hasil dari pengelolaan fiskal yang disiplin. Pada 2016, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 28,3% dan pada 2017 diperkirakan di level 29%.
"Level rasio utang Indonesia terhadap PDB lebih rendah dibandingkan dengan median negara dengan peringkat Baa dan terendah dari grup negara G20," mengutip laporan Moody's.
Ketiga, nilai perekonomian Indonesia yang besar dan memiliki prospek yang sehat pada masa mendatang.
Menurut Moody's, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan kuat di kisaran 5,2%-5,3% yang didukung oleh konsumsi rumah tangga yang stabil dan kenaikan kinerja ekspor.