Kabar24.com, JAKARTA — Kantor Staf Presiden mempelajari kemungkinan penurunan harga gas industri untuk sektor keramik dapat diturunkan menjadi US$7,5 per million British Thermal Units (MMBTU).
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan pihaknya telah memahami situasi riil di lapangan. Menurutnya, berdasarkan penelusuran KSP, ditemui pabrik yang mengalami penurunan kinerja mencapai 50%.
Moeldoko menjelaskan, awalnya tuntutan pelaku usaha tetap pada kisaran nilai US$6 per MMBTU. “Tapi kalau segitu kayaknya sulit. Sebenarnya pelaku tidak menuntut banyak,” tuturnya di Istana Kepresidenan, Senin (5/2/2018).
Menurutnya, berdasarkan perhitungan, nilai yang paling memungkinkan adalah pada kisaran US$7,5 per MMBTU. “Setelah dihitung deputi saya segitu,” ujarnya.
Mantan Panglima TNI ini pun mengatakan akan melaporkan hasil penelusuran tersebut kepada Presiden, Hanya saja, karena kebijakan penurunan harga gas industri melibatkan banyak pihak, maka perlu dikomunikasikan lebih dalam.
Di sektor keramik, kontribusi gas dalam struktur produksi mencapai 35%, sehingga harga yang belum kompetitif memengaruhi produksi pemanufaktur. Selain keramik, sektor kaca juga sedang dipelajari kemungkinan penurunan harga gasnya.