Bisnis.com MANADO – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara memproyeksikan indeks harga konsumen Sulawesi Utara akan mencatatkan inflasi yang lebih rendah pada Februari.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Soekowardojo mengungkapkan indeks harga konsumen (IHK) Sulut akan mencatat inflasi yang relatif rendah atau di bawah inflasi bulan Januari 2018.
“Inflasi bulan Februari diperkirakan disebabkan oleh komoditas bumbu-bumbuan khususnya cabai rawit dan bawang merah yang diperkirakan mengalami kenaikan sebagai dampak curah hujan yang masih tinggi hingga bulan Februari,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat (2/2/2018).
Pada Januari, Sulawesi Utara mencatat inflasi sebesar 0,49% secara bulanan (month-to-month/m-to-m) atau secara tahunan sebesar 1,83%. Realisasi tersebut, lanjutnya, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2017 yang tercatat sebesar 0,51% m-to-m atau secara tahunan (year-on-year/y-o-y) sebesar 2,44%.
Bahkan inflasi Sulut pada Januari merupakan yang paling rendah dibandingkan seluruh kota dan provinsi di kawasan Sulawesi. Pasalnya, Gorontalo mencatatkan inflasi sebesar 0,68% secara m-to-m,Sulawesi Tengah 0,69% secara m-to-m, Sulawesi Barat 0,50% secara m-to-m, Sulawesi Selatan 0,81%secara m-to-m dan Sulawesi Tenggara 0,59% secara m-to-m.
Baca Juga