Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur Indonesia Membaik

Indeks Manufaktur Indonesia pada Januari 2018 relatif stabil atau belum menunjukkan tanda-tanda ekspansi dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis Nikkei berada di level 49,9 pada Januari 2018, naik tipis dibandingkan realisasi Desember 2017 yang sebesar 49,3.
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Manufaktur Indonesia pada Januari 2018 relatif stabil atau belum menunjukkan tanda-tanda ekspansi dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis Nikkei berada di level 49,9 pada Januari 2018, naik tipis dibandingkan realisasi Desember 2017 yang sebesar 49,3. Indeks di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur bergerak ekspansif, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Aashna Dodhia, Ekonom IHS Markit, mengatakan setelah mengalami penurunan tipis pada Desember tahun lalu, tanda-tanda stabilisasi sektor manufaktur mulai terlihat karena output relatif stabil pada awal tahun ini.

“Akan tetapi, permintaan baru turun selama dua bulan berturut-turut walaupun penurunannya tipis,” ujarnya, Kamis (1/2/2018).

Menurut Aashna, pelemahan permintaan luar negeri masih menjadi faktor utama penyebab penurunan total bisnis baru. Terlebih, permintaan ekspor menurun secara cepat sejak Maret 2017.

Secara keseluruhan, dia menuturkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menekan pemulihan permintaan dari luar negeri terhadap barang produksi Tanah Air.

“Inflasi biaya input mulai membaik sejak Oktober 2017, tapi masih tergolong tajam. Hal ini menegaskan sikap bank sentral untuk mengakhiri kelonggaran kebijakan moneter dan mengalihkan fokus pada risiko inflasi,” jelas Aashna.

Pada kenyataannya, dia melihat tekanan biaya yang kuat terus mempengaruhi margin dan perusahaan tidak dapat sepenuhnya membebankan kenaikan harga kepada konsumen di tengah melemahnya daya beli masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper