Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Dirgantara Indonesia Bidik Pertumbuhan Laba Dua Kali Lipat

PT Dirgantara Indonesia memproyeksi pertumbuhan laba konsolidasi perseroan melonjak 250% atau menjadi US$12 juta pada sepanjang 2018 dari sebelumnya US$5,4 juta pada 2017.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (dari kiri), Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pesawat udara CN235 usai acara Serah Terima Unit Pesawat Udara dan Helikopter di Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/1)./JIBI-Rachman
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (dari kiri), Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pesawat udara CN235 usai acara Serah Terima Unit Pesawat Udara dan Helikopter di Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/1)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (Persero) memproyeksi pertumbuhan laba konsolidasi akan melonjak dua kali lipat atau menjadi US$12 juta pada 2018, dari sebelumnya US$5,4 juta pada 2017.

Presiden Direktur PT Dirgantara Indonesia (DI) Elfien Goentoro optimistis target tersebut dapat diraih karena perseroan mendapatkan kontrak pemesanan dari beberapa lembaga di Tanah Air pada tahun lalu.

“Ada hasil yang cukup signifikan yang kami peroleh pada November dan Desember 2017, antara lain pemesanan 9 pesawat jenis NC-212 dari angkatan udara,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/1/2018).

Peningkatan target laba juga tidak lepas dari kontribusi dua anak perusahaan asal Bandung tersebut yang diprediksi ikut menyokong pundi-pundi perseroan, yaitu PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) dan IPTN North America Inc.

Pada 2018, NTP diyakini mampu meraih laba sebesar US$2,8 juta, dengan kontrak senilai US$34,9 juta dan penjualan sebesar US$32,7 juta. Sementara itu, anak usaha IPTN North America Inc. ditargetkan bisa meraih cuan US$1 juta dengan penjualan US$15 juta dan kontrak US$16 juta.

Adapun laba bersih PT DI sendiri diharapkan dapat menembus US$7,9 juta dari kontrak senilai US$592,4 juta dan penjualan US$455,4 juta. Perusahaan dirgantara nasional ini juga disebut membukukan investasi sebesar US$33,9 juta, serta dipatok target efisiensi material sebesar 5%.

“Ini artinya kami melakukan inovasi dan peningkatan penggunaan dalam produksi karena 70% dari biaya kami ada di material,” ungkap Elfien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper