Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Pastikan Penjualan LNG ke Pakistan

Indonesia dipastikan menyetujui penjualan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) ke Negara kawasan Asia Selatan, salah satunya Pakistan sebesar 1 sampai 1,5 juta ton per tahun (Million Ton Per Annum/MTPA).
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dipastikan menyetujui penjualan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) ke Negara kawasan Asia Selatan, salah satunya Pakistan sebesar 1 juta sampai 1,5 juta ton per tahun (Million Ton Per Annum/MTPA).

Kepastian kerja sama sektor energi dengan Pakistan ditandai dengan penandatangan Inter Government Agreement (IGA) antara Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Negara Divisi Perminyakan Pakistan Jam Kamal Khan, yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di sela kunjungan kerjanya ke Islamabad.

Menteri Jonan menyampaikan perjanjian antar pemerintah dimaksud akan menjadi payung kerja sama Business to Business antara Indonesia dan Pakistan. Jalinan kerja sama ini akan berlangsung selama 10 tahun dan dapat diperpanjang selama 5 tahun.

"Ekspor LNG ke Pakistan sebesar 1,5 MTPA selama 10 tahun, dapat diperpanjang lima tahun berikutnya," ujar Jonan, melalui keterangannya, Senin (29/1/2018).

Nantinya, proses ekspor LNG dari Indonesia akan digarap oleh PT Pertamina (Persero) dan Pakistan LNG Limited (PLL). PLL menyampaikan potensi kerjasama lain berupa kesempatan Pertamina untuk melakukan pengadaan FSRU yang ke-3 di Pakistan, dimana Pertamina juga berkesempatan untuk menjadi operator FSRU tersebut. Pertamina akan mempelajari kemungkinan pengadaan FSRU untuk Pakistan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kedua negara dapat saling bertukar pengalaman dalam pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.

"Indonesia juga mengharapkan penguatan kerja sama energi di masa mendatang seperti kemungkinan investasi perusahaan Indonesia untuk pembangunan fasilitas regasifikasi LNG dan saling berbagi pengalaman dan keahlian dalam pemanfaatan energi yang ramah lingkungan," kata Presiden Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper