Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LARANGAN AGP: Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Imbau Peternak Satukan Visi

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengimbau agar para peternak menyatukan visi terkait kualitas produk dalam negeri, khususnya mengenai larangan penggunaan antibiotic growth promoter atau AGP.
Pekerja mengambil telur di kandang ayam di Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (25/9)./ANTARA-Adeng Bustomi
Pekerja mengambil telur di kandang ayam di Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (25/9)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengimbau agar para peternak menyatukan visi terkait kualitas produk dalam negeri, khususnya mengenai larangan penggunaan antibiotic growth promoter atau AGP.

Menurut Ketut, kendati hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan efek pemberian AGP pada hewan, khususnya unggas, kepada manusia, tetapi hal ini telah menjadi perhatian dunia dan para ahli di tataran global.

“Terkait AGP, bahwa dunia dan expert dunia baik di WHO sangat mengkhawatirkan terjadinya resisten antibiotik atau salah satu antibiotika pada manusia walaupun sampai hari ini sebenarnya belum ada reference yang mengatakan dari daging ke manusia ini ada hubungan yang menyebabkan resisten,” katanya dalam kata sambutannya pada acara Sarasehan Peternak Nasional yang diprakarsai Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN), Kamis (25/1/2018)

Kendati demikian, Ketut mengatakan hingga saat ini tidak kurang dari 700.000 orang meninggal setiap tahunnya karena resistensi terhadap antibiotik.

Untuk itu, demi menghindari kemungkinan potensi semakin meluasnya  resistensi generasi mendatang terhadap antinbiotik, para peternak diminta untuk taat terhadap aturan eliminasi AGPdari  pakan ternak.

“Coba kita pikirkan bagaimana keturunan kita ke depan,” tambahnya.

Selain terkait potensi resisten antibiotik baik pada hewan yang diberi AGP juga manusia, eliminasi produk ini sebagai imbuhan pakan ternak juga bertujuan untuk mendukung cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 nanti.

Ditengah penolakan dunia terhadap AGP sebagai imbuhan pakan ternak, peternak Indonesia juga diminta patuh agar kualitas pangan Indonesia khususnya ternak, tetap mendapat pengakuan di mata dunia.

“Untuk itu saya sarankan kepada Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah strategis agar dunia tidak menertawai kita. Kita kalau mau dihargai bangsa lain, ayo ikut aturan internasional. Karena bangsa ini adalah bangsa yang sangat besar, bangsa yang pejuang, bangsa yang disegani bangsa lain” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper