Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan multinasional Siam Cement Group atau SCG memaparkan hasil kinerja sepanjang 2017 yang belum diaudit dengan perolehan pendapatan penjualan sebesar US$13,28 miliar atau setara dengan Rp176,65 triliun.
Capaian tersebut tercatat tumbuh 6% year-on-year dibandingkan dengan total pendapatan penjualan pada tahun sebelumnya.
Presiden dan CEO SCG Roongrote Rangsiyopash mengatakan peningkatan tersebut banyak dikerek oleh harga bahan kimia yang relatif lebih tinggi.
“Sementara laba sebesar US$1,62 miliar atau Rp 21,56 triliun, turun 2%,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Menurutnya, penurunan cuan perusahaan asal Thailand tersebut disebabkan oleh persaingan yang ketat pada bisnis bahan bangunan, khususnya pada segmen semen.
Adapun secara triwulan, pada kuartal IV/2017, SCG membukukan pendapatan penjualan sebesar US$3,44 miliar atau sekitar Rp46,22 triliun. Hasil tersebut tercatat naik 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara perolehan laba pada triwulan keempat 2017, SCG berhasil meraup US$381 juta atau setara dengan Rp5,12 triliun. Capaian tersebut tumbuh 1% secara year-on-year, dan tumbuh 6% dibandingkan dengan kuartal III/2017.
SCG mengklaim, kinerja seluruh lini bisnis di semua negara secara umum cukup memuaskan. Capaian tersebut diyakini berkat strategi perusahaan yang mampu beradaptasi pada perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.