Bisnis.com, SINGAPURA - Perusahaan-perusahaan makanan dan minuman didorong untuk membuat penelitian dan pengembangan terkait dengan penggunaan bahan baku lokal dalam produk makananya.
Penasehat pada SEAMEO RECFON Indonesia Drupadi Dillon menilai penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para pelaku usaha makanan dan minuman sebaiknya tidak melulu terkait dengan produk apa yang akan diluncurkan. Namun, juga bahan baku lokal apa yang dapat dijadikan sebagai produk makanan kemasannya.
"R & D [research and development] harusnya bukan [hanya] memikirkan produk apa," kata Drupadi di sela-sela SEAChange Workshop di Singapura, pada Rabu (24/1/2018).
Dia menjelaskan, bahan baku yang didatangkan dari luar negeri kerap membuat biaya produksi menjadi lebih mahal.
Kondisi tersebut kerap membuat masyarakat miskin tidak mampu membeli karena produk yang dihasilkan memiliki harga yang mahal. Dia mengingatkan, salah satu faktor gizi buruk adalah kemiskinan.
Oleh karena itu, dia mendorong perusahaan-perusahaan melakukan penelitian dan pengembangan untuk membuat bahan baku produk dari dalam negeri.
Salah satu contohnya, dia menuturkan, para pelaku usaha bisa melakukan penelitian dan pengembangan mengubah sukun menjadi tepung untuk membuat roti dengan segala macam teknologi pangan.
Menurutnya, industri memiliki kemampuan secara finansial untuk melakukan penelitian dan pengembangan dibandingkan dengan pemerintah.