Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Program Vokasi, RAPP Gelontorkan Investasi Rp24,8 Miliar

Kementerian Perindustrian mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing industri dengan mendukung pengembangan program pendidikan vokasi guna menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai sesuai kebutuhan perusahaan.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada kunjungan kerjanya di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Riau./JIBI
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada kunjungan kerjanya di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Riau./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing industri dengan mendukung pengembangan program pendidikan vokasi guna menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai sesuai kebutuhan perusahaan.

Salah satu keikutsertaan industri terlihat dari pembangunan gedung baru program vokasi Pulp dan kertas senilai Rp24,8 miliar. Langkah sinergi ini prakarsai oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Tanoto Foundation, dan Universitas Riau.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya mengapresiasi Tanoto Foundation dan  RAPP karena telah mendukung upaya penyediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Riau dan sekitarnya dalam pengembangan potensi sumber daya industri di wilayah Riau. Selain itu juga bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (22/1/2018).

Pembangunan gedung dan prasarana tersebut didukung dengan fasilitas laboratorium lengkap yang diharapkan tidak hanya mampu memberi sumbangsih nilai ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM khususnya pada sektor industri pulp dan kertas.

Menurut Airlangga, industri pulp dan kertas berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional sehingga ditetapkan sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional.

“Hal ini sangatlah tepat karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif terutama terkait bahan baku, yaitu produktivitas tanaman kita jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara pesaing lain yang beriklim subtropis,”tuturnya.

Sebagai informasi, negara-negara yang tergabung dalam Amerika Utara dan Skandinavia masih menjadi pemasok utama pulp dan kertas di dunia. Namun, belakangan muncul tren produksi yang semakin menurun dari negara-negara tersebut. Saat ini, peningkatan produksi telah bergesar ke Asia Tenggara terutama Indonesia serta negara-negara Amerika Latin, seperti Chili, Brasil, dan Uruguay.

Kemenperin mencatat daya saing industri pulp dan kertas Indonesia di kancah internasional cukup baik dengan menempati peringkat ke-10 dan industri kertas pada posisi ke-6 dunia. Kemudian indonesia menjadi negara peringkat ke-3 di Asia untuk industri pulp dan kertas.

Adapun, jika ditinjau dari kontribusi pada dalam perekonomian nasional, industri pulp dan kertas mampu menyumbang ekspor sebesar US$5,1 miliar pada 2016.

Sementara itu, hingga kuartal III/2017 ekspor pulp dan kertas nasional tumbuh 18,05% dibandingkan dengan periode yang sama 2016. Lalu, kontribusi industri pulp dan kertas terhadap pembentukan produk domestik bruto pada triwulan III/2017 mencapai 0,71%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper