Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Bandung Techno Park, Kemenperin Tambah Pusat Riset

Kementerian Perindustrian memfasilitasi pembangunan Bandung Techno Park atau BTP sebagai salah satu pusat riset dan inovasi industri digital seperti sektor elektronika dan telematika.
Menperin Airlangga Hartarto/Antara
Menperin Airlangga Hartarto/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memfasilitasi pembangunan Bandung Techno Park atau BTP sebagai salah satu pusat riset dan inovasi industri digital seperti sektor elektronika dan telematika.

Langkah ini diharapkan mampu membentuk sebuah kawasan ekosistem bagi pengembangan sektor strategis agar lebih berdaya saing global dan siap menghadapi era industry 4.0.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan BTP dapat menjadi sebuah industrial cluster bagi generasi muda kita. 

"Apalagi berbagai perusahaan multinasional di bidang elektronika dan telematika bisa bergabung di sini. Kami berharap pula bisa melahirkan wirausaha industri digital,” ujarnya di Bandung dalam keterangan resmi, Rabu (17/1/2018).

Pembangunan BTP yang terdiri dua gedung tersebut dimulai sejak 2015 di atas lahan seleuas 2.800 meter persegi. Adapun, produk unggulan BTP antara lain bus billing, detektor polusi, KWH meter, touchboard, volume detector, agriculture system information management, IP phone, dan USB Key

BTP juga menginisiasi kerja sama dengan electronic and telecommunication research institute (ETRI) Korea, Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan, dan Huawei.
Setelah pembangunan fisik BTP, tutur Airlangga, perlu dilakukan penyesuaian dengan perusahaan rintisan luar negeri serta kolaborasi dengan Tsinghua University dari China dan Institute of Technical Education (ITE) dari Singapura. 

“Kedua universitas itu punya akses langsung ke Silicon Valley. Jadi, ekosistem harus dipacu dan investor bisa memilih dari beberapa pool of talent,” jelasnya.

Pemerintah memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan menargetkan 1.000 technopreneur dengan valuasi bisnis mencapai US$100 miliar, dan total nilai e-commerce sebesar US$130 miliar. 

Backbone-nya research center yang aplikatif, seperti Techno Park ini,” ujar Airlangga.
Selain di Bandung, Kemenperin juga telah membangun Techno Park di wilayah lain, seperti TohpaTI Center di Denpasar, Inkubator Bisnis IKITAS di Semarang, Makassar Techno Park di Makassar, dan Pusat Desain Ponsel di Batam.

“Ini merupakan wadah penghubung antara pihak akademisi, industri dan pemerintah yang dapat menumbuhkan dan membina startup dalam negeri di bidang teknologi informasi dan komunikasi, terutama animasi, software, dan games,” terang Airlangga.
Dia menyampaikan, pihaknya telah memetakan lima subsektor industri yang akan menjadi penggerak utama dalam menerapkan sistem Industry 4.0. Selain industri elektronika, empat manufaktur lainnya adalah industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, dan kimia. 
“Potensi dari kelima industri tersebut, di antaranya mampu menyumbang sebesar 70%  terhadap PDB manufaktur, kemudian sekitar 60% untuk kontribusi ekspor manufaktur dan 65% pada penyerapan tenaga kerja sektor industri,” ungkapnya. 
Kemenperin tengah menyusun peta jalan Industry 4.0. Kunci penting bagi fondasi industri di Indonesia adalah penggunaan artificial intelligence, Internet of things, wearable gadgets, advance robotics, dan 3D printing. 
“Artinya, implementasi Industry 4.0 itu menjadi masa depan bagi industri kita. Karena penerapannya akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya, yang tentunya akan sangat menguntungkan bagi industri nasional,” ujar Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper