Bisnis.com, JAKARTA -- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) meminta pemerintah untuk menerapkan langkah yang efektif dalam menjaga stok beras agar harga komoditas bahan pokok tersebut tidak melambung.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Tani HKTI Rina Saadah Adisurya mengatakan, pemerintah perlu segera melaksanakan singkronisasi dan integrasi data logistik nasional kepada kementerian dan lembaga terkait.
"Hal ini untuk mencegah keputusan yang keliru karena basis acuan data yang berbeda dari para pengambil keputusan," katanya kepada wartawan, Rabu (17/1/2018).
HKTI juga meminta kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian agar menyelaraskan metode menghitung serta membangun system manajemen control stok beras nasional, yang dapat dipantau secara real time.
Menurutnya, langkah pemrrintah sebagai impor beras tidak dibutuhkan. Kebijakan Impor beras dan komoditas lainnya, harus dipandang sebagai langkah akhir dan hanya dilakukan jika terjadi krisis pangan yang mengancam kelangsungan hidup rakyat Indonesia.
HKTI merekomendasikan kepada pemerintah untuk segera memperbaiki manajemen logislik dan system informasi manajemen logistik pertanian secara keseluruhan. Sehingga tercipta integrated chain yang efektif dan efisien sebagai basis pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah pada sektor pertanian dan pangan.