Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengklaim hasil hitung ulang atau revaluasi aset Barang Milik Negara atau BMN naik menjadi lebih dari Rp1.800 triliun. Adapun total jumlah aset BMN yang direvaluasi saat ini berjumlah 934.409 unit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nilai kenaikan aset sebesar Rp1.800 triliun tersebut akan menjadi tambahan dalam neraca keuangan yang dilaporkan dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK tahun anggaran 2018 ini.
"Revaluasi aset yang akan disertakan dalam audit BPK tahun ini naik 32% dengan nilai Rp1.800 triliun," katanya usai Malam Apresiasi Stakeholders Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Rabu (11/1/2018) malam.
Sementara itu, dalam revaluasi aset saat ini pemerintah membagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama pada 2017 dengan hasil 32% dan sisanya 68% akan dilaksanakan pada tahun ini.
BMN yang dilakukan revaluasi tersebut merupakan barang-barang yang digunakan di seluruh Kementerian/Lembaga. Adapun, dari 934.409 unit BMN yang dihitung ulang pemerintah memiliki rincian berupa tanah sebanyak 108.524 unit, gedung 434.801 unit, serta jalan, irigasi, dan jaringan sebanyak 391.084 unit.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan mencatat nilai aset yang dimiliki negara mencapai Rp5.285 triliun per 30 Juni 2016. Khusus nilai BMN yang dikelola Kementerian/Lembaga mencapai Rp2.188 triliun pada 31 Desember 2016. Jumlah ini naik Rp1.959 triliun dalam kurun 10 tahun atau sejak periode 2017.