Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mencatat investasi industri makanan dan minuman (mamin) mencapai Rp27,97 selama Januari-September 2017.
Ketua Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan industri mamin memiliki porsi 15% dari total investasi seluruh sektor di Indonesia dalam periode tersebut. Bahkan, investasi itu sedikit lebih tinggi dari sektor minyak bumi dan gas yang hanya 14%.
"Artinya, industri mamin memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia. Kita tengah melakukan beberapa terobosan agar mamin dapat berkembang di tahun ini," ujarnya, saat diskusi CEO Gathering 2018: 15 Tahun PFI Membangun Daya Saing dengan tema “Mengantisipasi Disruptive Innovation Dalam Pengembangan Industri, di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Adhi menyatakan pelaku usaha harus mampu melakukan digitalisasi. E-commerce dinilai mampu menciptakan pasar yang dapat mengangkat penjualan mamin secara signifikan.
"Digitalisasi menjadi suatu keharusan," tegasnya.
Menjual produk di dunia maya disebut memiliki banyak keunggulan dan perkembangannya juga tidak akan mematikan bisnis yang dijalankan pelaku usaha kecil. Salah satunya, pelaku usaha bisa menghemat biaya pengiriman ataupun biaya pengeluaran lainnya.
Yang jelas, pelaku usaha yang memanfaatkan digitalisasi harus memiliki mental yang kuat untuk bisa mengubah pola pikir dalam berbisnis di industri mamin. Apalagi, persaingan di sektor ini sangat ketat.