Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengklaim sektor minyak bumi dan gas baik di hulu dan hilir memperoleh capaian positif sepanjang tahun lalu.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan dari sektor hulu, pemerintah memperkenalkan skema Production Sharing Contract (PSC) Gross Split yang diminati oleh investor. Pada lelang blok migas tahun lalu, dengan skema Gross Split, dari 10 blok migas konvensional yang ditawarkan sebanyak 5 blok migas di antaranya diminati investor.
“Hal tersebut jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan lelang blok migas 2015 dan 2016 dengan skema Cost Recovery, yang tidak ada peminat,” terangnya, Selasa (9/1/2018).
Ego menyampaikan capaian tersebut memberikan sinyal positif terhadap kegiatan pemerintah, terutama kegiatan lelang Wilayah Kerja (WK) Migas eksplorasi dengan skema Gross Split.
Pada akhir tahun 2017, Pemerintah memutuskan adanya pengalihan pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Mahakam ke PT Pertamina (Persero). Setelah lebih dari 50 tahun dikelola oleh Total E&P, per 1 Januari 2018, WK gas terbesar di Indonesia ini dikelola oleh Pertamina.
Dari proyek-proyek strategis migas, pemerintah telah meresmikan fasilitas produksi gas Lapangan Jangkrik pada 31 Oktober 2017. Lapangan Jangkrik menambah produksi Migas sebesar 100.000 Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD).
“Jangkrik ini salah satu milestonenya adalah produksinya lebih tinggi daripada apa yang direncanakan. Direncanakan sekitar 450 MMSCFD, saat ini sudah berproduksi hingga 650 MMSCFD, equivalen dengan 100.000 lebih BOPD (Barrel Oil Per Day),” tambah Ego.
Sementara untuk lifting migas, capaian pada 2017 adalah sebesar 1,94 juta BOEPD atau 98,9% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 yang sebesar 1,96 juta BOEPD. Untuk tahun ini, target lifting migas adalah sebesar 2 juta BOEPD, yang terdiri dari 800.000 BOEPD untuk lifting minyak bumi dan 1,2 juta BOEPD untuk gas bumi.
Pemerintah juga melanjutkan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2016. Hingga akhir 2017, sebanyak 57 titik BBM Satu Harga dari Pulau Sumatera hingga Papua telah diresmikan.