Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai faktor eksternal bakal kembali memegang peranan penting terhadap pergerakan harga batu bara pada tahun ini.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan pihaknya belum bisa memproyeksikan rentang harga batu bara pada tahun ini. Hal itu pun sulit dilakukan karena tingginya pengaruh faktor eksternal seperti yang terjadi pada tahun lalu.
"Harapannya tetap menguat. Namun, di level kisaran berapa ini yang sulit diprediksi mengingat pengaruh faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah Tiongkok, faktor geopolitik, nilai tukar dolar, bahkan juga faktor cuaca dan lain-lain," katanya kepada Bisnis, Senin (8/1/2017).
Meskipun begitu, selama musim dingin, harga bisa dipastikan cenderung menguat. Pasalnya, permintaan batu bara selalu mengalami peningkatan.
Adapun komoditas batu bara mengawali 2018 dengan positif setelah harga batu bara acuan (HBA) Januari 2018 mengalami kenaikan 1,6% dari posisi akhir 2017.
Mengutip data dari Kementerian ESDM, HBA bulan ini ditetapkan senilai US$95,54 per ton setelah satu bulan sebelumnya HBA berada pada level US$94,04 per ton. Hasil tersebut sekaligus meneruskan tren positif yang dicetak batu bara sepanjang tahun lalu.