Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aprisindo Minta Pemerintah Selesaikan Perjanjian Ekspor AS dan Eropa

Asosiasi Persepatuan Indonesia meminta pemerintah menyelesaikan perjanjian yang dagang dengan khusus untuk ekspor sepatu dan tekstil dengan Amerika dan Eropa guna dapat bersaing lebih baik di pasar dunia.
Ilustrasi./.wholesale-in-China.org
Ilustrasi./.wholesale-in-China.org

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Persepatuan Indonesia meminta pemerintah menyelesaikan perjanjian yang dagang dengan khusus untuk ekspor sepatu dan tekstil dengan Amerika dan Eropa guna dapat bersaing lebih baik di pasar dunia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Sigit Murwito mengatakan saat ini meski nilai ekspor terus mengalami peningkatan, namun pihaknya was-was setelah Vietnam berhasil melakukan perjanjian dagang dengan Amerika dan Eropa, sehingga memangkas bea masuk ke dua kawasan tersebut. Saat ini perjanjian tersebut masih dalam pembahasan.

Sementara Indonesia tidak memiki kesepakatan apapun dengan dua pasar potensial tersebut, sehingga antara harga produksi Indonesia lebih tinggi hingga 11% dibanding Vietnam. Meski begitu, eksporti sedikit terbantu dengan adanya fasilitas sistem preferensi umum (GSP) dari Eropa, sehingga bea masuk tidak terlau tinggi.

“Kita minta pemerintah memberikan perhatian khusus untuk ekspor sepatu dan tekstil, agar harga produksinya bisa bersaing dengan negara lain,” kata Sigit saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/1/2018).

Aprisindo berharap pemerintah mendukung ekspor sepatu dengan menyelesaikan permasalahan internal yakni meningkatkan daya saing investasi, mengurangi high cost economy lahan, baik di pelabuhan, bea cukai hingga dukungan logistik dan infrastruktur.

Pihaknya meminta pemerintah segera menyelesaikan perjanjian eskpor yang sedang digodok untuk pasar Eropa dan Amerika. Selain itu, persoalan Undang-undang Ketenagakerjaan yang kondusif, perpajakan yang bersahabat, biaya logistik dan sistem perpajakan yang baik, disinyalir akan membantu pertumbuhan ekspor sepatu tahun ini.

Selama ini, kawasan Amerika dan Eropa menjadi pasar utama dengan kontribusi tinggi. Pasar amerika menyumbang total ekspor sepatu sekitar 25%-29%,sedangkan Eropa hingga 35%. Di samping itu, kawasan Timur Tengah juga menjadi pasar yang cukup menjanjikan dengan daya beli tinggi, namun jumlah penduduk yang sedikit membuat kawasan ini berada di bawah dua kawasan lain.

“Kalau kita lihat tren dari faktor eksternal, kondisi dua negara [Amerika dan Eropa] sangat berpengaruh untuk realisasi ekspor kita,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper