Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) menargetkan bisa menambah dua armada baru di kuartal I/2018 setelah belasan kali gagal dalam lelang sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama Djakarta Lloyd Suyoto mengatakan perseroan membutuhkan tambahan armada kapal karena kontrak pengangkutan curah kering tahun ini melonjak dibandingan tahun lalu.
Realisasi penambahan armada juga sekaligus mempercepat realisasi penggunaan dana penyertaan modal negara (PMN).
"PMN yang baru kami gunakan Rp20 miliar. Oleh karena itu kami kejar target, dengan membeli dua kapal itu sudah hampir Rp300 miliar,'" jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (2/1/2018).
Suyoto mengungkapkan, perseroan kerap gagal dalam lelang penjualan kapal karena tidak bisa selihai perusahaan swasta. Hal ini disebabkan tindak tanduk korporasi Djakarta Lloyd bakal diaudit oleh lembaga negara yang berwenang.
Dia mencontohkan, di November 2017 lalu perseroan sempat menjadi penawar tertinggi dalam lelang sebuah kapal curah (bulk carrier). Djakarta Lloyd enggan menawar lebih tinggi karena penawaran terakhir sudah lebih tinggi dari rata-rata penawaran yang masuk atau premium.
Baca Juga
Namun, tahun ini Suyoto optimistis perseroan bisa memenangkan lelang karena telah mendapat persetujuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor BUMN.
"Kami sudah ada guidance [dalam lelang kapal], terlebih Djakarta Lloyd juga sudah mendapat kepercayaan dari perbankan dan juga mendapat kontrak [jasa pengangkutan]," jelasnya.