Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generasi Milenial Dominasi Bisnis Kreatif Indonesia

Bisnis Ekonomi Kreatif sedang menjadi tren khususnya anak muda, karena jenis usaha kali ini mengedepankan inovasi maupun pembaruan terhadap bisnis yang sama sebelumnya.
Pengunjung mengamati kerajinan kreatif yang dipamerkan saat pameran Incraft 2016, di Jakarta, Rabu (20/4)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengunjung mengamati kerajinan kreatif yang dipamerkan saat pameran Incraft 2016, di Jakarta, Rabu (20/4)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, SEMARANG - Bisnis Ekonomi Kreatif sedang menjadi tren khususnya anak muda, karena jenis usaha kali ini mengedepankan inovasi maupun pembaruan terhadap bisnis yang sama sebelumnya.

Untuk itu banyak anak muda khususnya generasi milenial yang tertarik menggeluti industri kreatif.

Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif (Be Kraft) Mesdin Kornelis Simarmata mengatakan, saat ini kaum melenial atau yang akrab disebut dengan jaman now, semakin ulet dalam mengembangkan dunia usaha khususnya industri kreatif seperti, kriya, kuliner, maupun fashion.

"Saat ini generasi milenial mendominasi bisnis kreatif di Indonesia, dengan rataan 80% dari 1,6 juta industri kreatif yang ada, karena para pelaku ekonomi kreatif rata - rata dalam usia 20 sampai 40 tahun dengan berbagai macam bidang usaha yang mereka geluti," tuturnya Rabu (20/12/2017).

Mesdin menambahkan, tahun ini ekonomi kreatif menyumbangkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 9% cukup banyak, mengingat bisnis ini merupakan industri baru yang dikemas dengan baik melalui tangan generasi milenial.

Menurutnya 70% pangsa pasar industri kreatif ada di kriya, fashion, kuliner sebab ketiga sektor tersebut mempunyai pangsa pasar yang besar khususnya anak muda sebagai bidikan utama para pelaku ekonomi kreatif.

"Sedangkan untuk sektor prioritas yang mempunyai mutliplayer effect cukup besar yakni dari Musik, Film, Aplikasi dan Game," tambahnya.

Menurutnya musik dan film tahun ini sangat maju, karena industri tersebut dapat meraup keuntungan sangat besar terlebih jika lagu ataupun film disukai masyarakat sehingga penjualannya laku keras dipasaran.

2018 sebagai tahun politik ia memperkirakan, ekonomi kreatif akan tumbuh 5% karena gegap gempita masyarakat Indonesia yang akan memilih pemimpin baru, dan beberapa industri kreatif seperti advertising serta kriya yang diperkirakan meningkat drastis.

"Para pelaku industri kreatif kami minta untuk jeli melihat peluang yang ada, diharapkan tahun politik bisa menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata ( Disporapar ) Urip Sihabudin menuturkan, Industri kreatif Jateng sedang maju dengan cukup pesat, khususnya kriya. Sebab dibeberapa kota seperti Jepara,Kudus, Soloraya Industri kriya berkembang sangat cepat.

Selain itu, kriya juga menjadi salah satu pelengkap pariwisata di Jateng karena para pelancong biasanya membeli oleh oleh kerajinan tangan khas dari daerah yang disinggahi.

"Industri kreatif kriya dan masih tinggi di Jateng masing-masing mencapai 12%, sementara untuk fashion dan desain produk cukup tinggi yakni 17% dari total pelaku ekonomi kreatif yang ada," ujarnya.

Kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Jateng melalui industri kreatif, mencapai 7% dan diperkirakan akan terus bertambah. Hal ini mengingat,industri kreatif lain seperti aplikasi dan game serta kuliner terus tumbuh dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper