Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertani (Persero) bakal memacu penjualan benih komersial dan beras premium pada 2018, setelah tidak lagi memperoleh alokasi subsidi benih tahun depan.
Direktur Operasional Maryadi menyampaikan Pertani mengincar proyek benih yang dianggarkan dari APBD guna mendorong penjualan benih komersial. Pengadaan benih di daerah selama ini belum digarap serius oleh Pertani.
Pertanian memiliki kapasitas produksi benih 80.000 ton per tahun, yang 58.250 ton diantaranya untuk benih bersubsidi. Pertani memperoleh alokasi subsidi benih padi inbrida, padi hibrida, dan kedelai pada 2017 sebesar Rp.580,9 miliar. PT SHS juga memperoleh alokasi serupa.
"Strategi kami mencari pasar lain seperti proyek benih daerah maupun untuk mengisi outlet. Banyak peluang yang digarap dari program bantuan benih melalui APBN maupun APBD," kata dia, Selasa (5/12).
Selain memacu penjualan benih komersial, Pertani mulai mendorong kapasitas produksi beras dari 50.000 ton per tahun menjadi 77.000 ton per tahun, dari kapasitas terpasang 80.000 ton per tahun. Hal ini dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana produksi beras dengan investasi Rp75 miliar dan dapat beroperasi mulai Maret 2018.
Maryadi menambahkan Pertani tidak lagi mengandalkan penjualan beras medium ke Bulog sejalan dengan kebijakan program Bantuan Pangan Non Tunai. Persero mulai mengincar penjualan beras premium pasar modern.