Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pelayaran milik negara, PT Djakarta Lloyd (Persero) mengoperasionalkan armada kapal tunda (tug boat) terbaru di Surabaya. Kapal bernama KT Daya Lautan I itu bakal disewa oleh PT Pelindo Marine Services untuk jasa penundaan kapal dengan durasi kontrak mencapai sepuluh tahun.
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto mengatakan kontrak dengan PMS merupakan tonggak penting bagi perseroan pascarestrukturisasi utang. Walhasil, perusahaan yang hampir bangkrut karena terlilit utang bisa melanjutkan kegiatan usahan. Sebelumnya, Djakarta Lloyd telah mendapat kontrak angkutan batu bara dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sehingga
"Kontrak dari PMS ini menjadi time charter pertama. Nanti terserah PMS mau pakai di mana, bisa di Tanjung Perak atau di luar Tanjung Perak," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/12/2017).
Menurut Suyoto, Djakarta Lloyd bakal menyewakan sepuluh kapal tunda ke PMS. Tahap selanjutnya, dua kapal paling cepat baru diserahkan ke PMS pada 2019. Hal ini disebabkan kapal tunda baru dipesan ke galangan PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero).
Djakarta Lloyd juga berencana membuka beuaty contest atau lelang terbatas kepada galangan kapal swasta. Suyoto menyebut, perseroan bakal menggandeng 3-4 galangan kapal dalam negeri dalam penambahan armada perseroan. Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan perseroan terhadap industri galangan kapal domestik.
Untuk diketahui, Djakarta Lloyd yang didirikan pada 1950 pada tahun ini telah menuntaskan restrukturisasi utang sebesar Rp1,5 triliun kepada para kreditor lewat skema konversi saham. Perseroan dan kreditur telah sepakat, pembayaran utang baru dimulai pada 2019. Djakarta Lloyd juga telah mendapat penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp350 miliar dan PMN nontunai senilai Rp379,3 miliar.