Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan Pelayaran milik negara, PT Djakarta Lloyd (Persero) mengestimasi bisa menambah dua armada kapal milik melalui skema lelang dalam dua pekan mendatang. Tren harga kapal yang terus lungsur membuat perseroan percaya diri bisa memenangkan lelang setelah dalam belasan kali lelang tak menuai hasil.
Djakarta Lloyd harus menambah armada karena tahun depan perseroan mendapat kontrak pengangkutan batu bara sebanyak 3,7 juta ton dari PLN, tiga kali lipat dari kontrak yang didapat tahun ini. Saat ini, Djakarta Lloyd mengoperasikan dua kapal yakni V Aurora Christine dan MV Lumoso Karunia.
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto mengatakan harga kapal di sejumlah lelang turun US$500.000 hingga US$700.000 atau setara Rp6,75 miliar hingga Rp9,45 miliar (Kurs Rp13.501). Tren penurunan harga ini menurut Suyoto terbilang signifikan. Alhasil, Djakarta Lloyd percaya diri bisa memenangkan lelang. "Mungkin dalam dua minggu ini bisa deal," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (28/11/2017).
Dua pekan lalu, Djakarta Lloyd hampir saja memenangkan lelang dua kapal kargo setelah perseroan menadi penawar tertinggi. Suyoto menuturkan, Djakarta Lloyd menawar US$12,75 juta dan bertahan sebagai penawar tertinggi. Namun, di penghujung masa lelang, Djakarta Lloyd disalip perusahaan asal Yunani yang berani menawar sebesar US$13 juta.
Suyoto mengakui, sebagai badan usaha milik negara (BUMN), Djakarta Lloyd tidak bisa selihai swasta dalam lelang terbuka. Hal ini disebabkan tindak tanduk korporasi Djakarta Lloyd bakal diaudit oleh lembaga negara yang berwenang.