Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AccorHotels Buka Merek Swissotel di Bali

AccorHotels Indonesia berencana membuka hotel baru di Uluwatu, Bali dengan merek Swissotel yang menambah daftar properti dengan skala upscale dan luxury di Indonesia pada tahun mendatang.
Hotel Raffles di Jakarta/Antara
Hotel Raffles di Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—AccorHotels Indonesia berencana membuka hotel baru di Uluwatu, Bali dengan merek Swissotel yang menambah daftar properti dengan skala upscale dan luxury di Indonesia pada tahun mendatang.

Khusus untuk dua segmen ini, Indonesia sudah memiliki serangkaian merek di bawah operasionalisasi AccorHotels yakni Raffles, Fairmont, Sofitel, MGallery by Sofitel, Pullman, dan Grand Mercure.

“Indonesia belum memiliki merek ini dan peluangnya kebetulan berada di Bali. Kami sudah memiliki 2 merek ini di Singapura. Saya rasa peluang untuk menggali segmen mewah di Bali cukup besar jika dilihat dari tingginya pertumbuhan pariwisata di sana,” kata Chief Operating Officer Malaysia, Indonesia, and Singapore AccorHotels Garth Simmons di Jakarta, Senin (20/11).

Menurutnya, AccorHotels cukup agresif melakukan ekspansi di Indonesia, bahkan melebihi di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tetapi, ekspansi itu dilakukan secara cermat dan berhati-hati karena kesuksesan sebuah hotel harus mempertimbangkan mitra yang berkualitas, lokasi yang tepat, dan infrastruktur yang memadai.

AccorHotels Indonesia sendiri menargetkan mampu mengelola hotel mencapai 200 unit hingga 2020.

Dalam cakupan regional Asia Tenggara, dia mengemukakan Indonesia, Singapura, dan Malaysia adalah pasar yang menarik. Khususnya Indonesia, AccorHotels sudah mengelola setidaknya 115 hotel, sedangkan Malaysia hanya 15 unit, dan Singapura sebanyak 11 hotel.

“Jika dilihat dari rencana bisnis AccorHotels di tiga negara di atas, Indonesia memiliki target sangat ambisius yakni pengelolaan hotel mencapai 200 unit hingga 2020,” ucapnya.

Sejauh ini, pendapatan bisnis AccorHotels Indonesia lebih banyak disumbangkan oleh merek menengah ke bawah (mid scale-economy) misalnya Novotel, Mercure dan Ibis. Oleh karena itu, dia melihat adanya peluang ekspansi ke kota tier dua (secondary city).

Simmons menyebutkan Bali masih menjadi magnet utama untuk pertumbuhan bisnis hotel di Indonesia jika dilihat dari prospek pariwisata di kawasan tersebut. Sebaliknya, Jakarta juga menjadi pasar yang menarik karena kota ini merupakan pusta bisnis di Indonesia.

“Tapi sejauh ini, Pulau Jawa masih jadi pertimbangan utama karena segi ketersediaan infratsrukturnya. Meskipun begitu, saya mulai melihat sinyal positif di luar Pulau Jawa misalnya Sumatra dan Kalimantan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper