Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan logistik milik negara, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) berencana membangun gudang berpendingin atau cold storage seluas 2 hektare di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 2018. Rencana ini menjadi tonggak baru dalam pengembangan bisnis BGR.
Direktur Utama BGR, R. Ruli Adi mengatakan permintaan cold storage terbilang tinggi sementara pasokan belum mencukupi.
Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia sebelumnya melansir, infrastruktur cold chain nasional saat ini hanya mampu mendukung 30% dari kebutuhan.
Dia menerangkan, kebutuhan cold storage terbilang beragam, mulai dari produk daging, ikan, sayuran, dan produk yang dikemas dalam kaleng.
"Di Jakarta gak ada cold storage. Di Cileungsi, itu full semua. Setelah dikaji, kalau kami bangun di Kelapa Gading, break event-nya luar biasa," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (8/11/2017).
Ruli menerangkan, saat ini BGR tengah dalam proses studi kelayakan dalam hal pendanaan.
Baca Juga
Perusahaan yang dibentuk pada 1977 ini memiliki opsi untuk menggandeng mitra strategis atau mendanai sendiri investasi cold storage lewat pinjaman perbankan.
Menurut Ruli, BGR tidak perlu merogoh kocek cukup dalam bila berhasil menggaet mitra strategis karena sebagian atau seluruh investasi bisa dipenuhi oleh mitra.
Beberapa calon mitra dari kalangan badan usaha milik negara (BUMN) tengah dijajaki untuk berpartisipasi dalam rencana pembangunan cold storage.
Ruli mengakui, BGR memang tidak memiliki kas yang gemuk untuk mendanai ekspansi.
"Kesulitan kami di fresh money, tapi opsi masih ada karena sertifikat [tanah dan bangunan] masih banyak," ujarnya.
Untuk diketahui, BGR memiliki aset tanah seluas 977.752 m2 dan bangunan gudang seluas 206.691 m2.
Direktur Keuangan dan Umum BGR, Mohammad Affan menambahkan, BGR masih memiliki kapasitas pinjaman hingga Rp1,6 triliun atau empat kali dari ekuitas perseroan.
"Saat ini kami baru punya pinjaman Rp300 miliar," ujarnya.
Walhasil, BGR dimungkinkan menambah fasilitas pinjaman sekitar Rp1,3 triliun.