Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan industri nasional semakin bergairah setelah pemerintah kian menggencarkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur nasional.
Program tersebut diyakini menumbuhkan sektor manufaktur Tanah Air.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan industri besar dan sedang (IBS) pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 5,51% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).
Data tersebut juga menunjukkan pertumbuhan IBS sepanjang tahun ini (year-to-date) tahun ini merupakan yang tertinggi setelah sempat berada di kisaran 4% selama 3 tahun terakhir. Adapun industri logam dasar merupakan sektor yang paling tumbuh tinggi, mencapai 11,97% (yoy).
“[Pertumbuhan industri logam dasar] terkerek proyek-proyek infrastruktur pemerintah,” jelas Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustria I Gusti Putu Suryawirawan saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (1/11).
Industri logam dasar merupakan pemasok dari banyak industri lain karena mengolah bijih besi sebagai bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
Baca Juga
Hasil pengolahan logam dasar itulah yang dipasok ke industri-industri lain yang memproduksi keperluan untuk pembangunan infrastruktur.
Bisnis mencatat pertumbuhan IBS pun sempat melambat pada triwulan kedua 2017 meski saat itu industri tengah menggenjot produksi untuk mengantisipasi permintaan yang biasnaya meningkat selama puasa dan lebaran.
Kepala BPS Kecuk Suharyanto menyampaikan setelah industri logam dasar, ada beberapa industri lain yang pertumbuhannya cukup tinggi selama kuartal III/2017 yaitu industri kimia dan barang dari bahan kimia yang mencapai 9,3% (yoy) dan industri makanan yang mencapai 9,24% (yoy).
“Kalau kita lihat secara tahunan, hanya industri pengolahan lainnya yang terkontraksi yaitu 4,88%. Patut diingat produksi IBS ini sangat penting karena kontribusinya ke PDB yang sangat besar. Banyak jenis IBS yang tumbuh namun perlu ada perhatian bagi IBS yang mengalami kontraksi,” jelas Kecuk dalam konferensi pers.
Berdasarkan cacatan BPS, ada tiga industri yang mendominasi kelompok IBS yaitu industri makanan, industri kimia, dan industri otomotif. Kontribusi industri makanan mencapai 27% dari total IBS nasional.
Meski pertumbuhan IBS menggembirakan, BPS mencatat produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) justru melambat.
Pada triwulan ketiga tahun ini, IMK tercatat tumbuh 5,34% (yoy) atau sedikit di bawah capaian periode sama tahun lalu yang mencapai 5,78%.