Bisnis.com, KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah berupaya maksimal agar proses alih kelola Blok Mahakam dari PT Total E&P Indonesie ke PT Pertamina (Persero) mulai 1 Januari 2018 berjalan dengan baik.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat meresmikan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik di area Fasilitas Penerimaan Darat, yang berlokasi di Kelurahan Handil Baru, Kabupaten Samboja, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (31/10).
"Alih kelola blok lain di Kaltim [selain Blok Mahakam] ada empat. Mestinya bisa jalan dengan baik," ujar Jonan.
Blok Migas yang akan habis masa kontraknya dalam 2 tahun ke depan adalah Blok East Kalimantan, Blok Sanga-Sanga, Blok Attaka, dan Blok Tengah.
Bahkan bagi Jonan, alih kelola Blok Mahakam menjadi pertaruhan perusahaan nasional dalam menjalankan bisnis hulu migas.
"[Blok] Mahakam jadi pertaruhan besar Pertamina, kalau alih kelola ini membuat produksi turun drastis, maka reputasi Pertamina dan reputasi dunia hulu migas kita akan kurang positif," tegas Jonan.
Asisten II Provinsi Kalimantan Timur Ichwansyah berharap alih kelola blok migas di Kalimantan Timur mampu memberikan kontribusi bagi perkonomian daerah melalui dana bagi hasil.