Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengintruksikan agar 16 perundingan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) yang tengah dinegosiasikan oleh Indonesia dengan sejumlah negara dan kawasan dapat dipercepat.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Wapres memberikan masukan untuk lebih menajamkan mekanisme dan koordinasi sehingga perundingan dengan sejumlah negara dan kawasan dapat sesuai dengan target yang ditetapkan.
Enggar menjelaskan bahwa percepatan perundingan diperlukan mengingat sejumlah negara tetangga, seperti Vietnam telah lebih dahulu mendapatkan kemudahan dalam perdagangannya dengan telah meneken banyak perjanjian kerja sama perdagangan bebas.
" [Wapres mengimbau] semua harus cepat. Dan itu sebenernya sudah dilaporkan ini yang prioritas ada tiga, minta persetujuan, dan beliau bilang setuju cepat jalankan. Sistematikanya seperti ini akan lebih cepat," katanya usai rapat internal di Kantor Wakil Presiden, Rabu (1/11/2017).
Dia melanjutkan, "Pada saat kita tertinggal dalam hal perjanjian-perjanjian dengan mitranya, maka kita berpotensi ekspor kita akan menurun. Sekali lagi, perjanjian perdagangan ini kita lakukan sangat hati-hati untuk kepentingan domestik."
Pemerintah menargetkan tiga perjanjian perdagangan bebas selesai pada akhir tahun, yaitu Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-Australia CEPA), European Free Trade Association (EFTA) dan perjanjian perdagangan bebas dengan Chile.
Baca Juga
Tahun depan, pemerintah menargetkan tiga perundingan untuk diselesaikan yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia-Iran. Adapun, review perjanjian dengan Jepang dan Pakistan juga akan dilakukan pada 2018.
"Dan masih ada [usulan perjanjian] yang sedang on going diluar itu, tidak bisa kita abaikan, semua tetap berjalan," jelasnya.
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menambahkan bahwa sudah ada 13 mitra runding baru, termasuk Eurasia untuk penjajakan FTA baru.
"Yang kita usulkan dimulai tahun depan perundingannya itu adalah dengan Turki, Mozambik, Nigeria, mungkin Kenya, Maroko, South African Customs Union dengan Afsel di dalamnya, Sri Lanka, Bangladesh, Eurasia, Timur Tengah dan ASEAN-Canada FTA," ujarnya.