Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Lepas Uji Coba Ekspor 25 Ton Beras ke Malaysia

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10).
Presiden Joko Widodo memperlihatkan kemasan hasil usaha kelompok petani saat silahturahmi serikat paguyuban petani Qaryah Thayyibah di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Presiden Joko Widodo memperlihatkan kemasan hasil usaha kelompok petani saat silahturahmi serikat paguyuban petani Qaryah Thayyibah di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, SANGGAU - Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10).

Ini merupakan uji coba dari rencana ekspor beras 140.000 ton ke Negeri Jiran itu. Beras dilepas dengan harga 2,5 Ringgit per kg melalui PT Gema Supra Abadi.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan Kabupaten Sanggau disiapkan untuk memenuhi pasar beras Malaysia. Dia menyebut Malaysia mengimpor sekitar 1 juta ton setiap tahun. Ini dipenuhi dari Vietnam dan Thailand.

Menurutnya, ini menjadi potensi pasar bagi Sanggau. Apalagi, dia mengklaim Jawa dan sulawesi selatan telah mampu mencukupi kebutuhan nasional.

"Tapi yang berada di perbatasan berorientasi untuk ekspor. Ini yang kita dorong untuk ekspor pertanian organik ke negara tetangga," imbuhnya.

Pemilik PT Gema Supra Abadi Fikri Fadel Muhammad mengatakan beras yang dikirim merupakan kualitas premium sehingga harganya bisa lebih tinggi dari Vietnam dan Thailand yang sekitar 1,4 - 1,8 Ringgit per kg. Beras ini banyak dipasok dari Kabupaten Sanggau dan Sambas, Kalimantan Barat.

"Vietnam dan Thailand bisa jual murah karena menjual white rice biasa. Kita jual dengan harga remium, maka harganya bisa lebih tinggi," kata dia.

Fikri mengatakan jenis beras dalam uji coba ini biasa digunakan untuk konsumsi hotel dan para raja. Dia juga optimis uji coba 25 ton ini akan berlanjut.

"Total kebutuhan mereka dari impor 700.000 ton per tahun," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper