Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lama Memunggungi Laut, Potensi Maritim Baru Tergarap 9%

Indonesia sebagai negara kepulauan punya potensi yang sangat besar di bidang kemaritiman, tetapi potensi tersebut terlambat dikelola.
Ilustrasi perikanan/Antara-Fanny Octavianus
Ilustrasi perikanan/Antara-Fanny Octavianus

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia sebagai negara kepulauan punya potensi yang sangat besar di bidang kemaritiman, tetapi potensi tersebut terlambat dikelola.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembentukan kemenko yang dipimpinnya kini tergolong telat. Padahal jika lebih dulu didirikan, lebih banyak sumber daya yang bisa dieksploitasi.

"Pembentukan Kemenko Maritim ini terlambat, artinya baru zaman Pak Jokowi tahun 2014 [dibentuk]. Setelah saya masuk di dalam itu kita terlambat, seharusnya dari dulu dikelola dengan baik, maka akan banyak yang bisa dieksploitasi," ujarnya melalui siaran pers pada Kamis (19/10/2017).

Menurutnya, selama ini Indonesia memunggungi laut padahal 79% wilayahnya merupakan lautan.

Dia menjelaskan potensi ekonomi maritim tak kurang dari Rp17,69 triliun yang terdiri dari industri jasa maritim, agrikultur, industri non konvensional, pertambangan dan energi, serta lain-lain, tetapi yang baru bisa dirasakan manfaatnya paling banyak 9%. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat Indonesia untuk  bersama-sama menggali potensi ini.

“Jangan melulu konflik internal. Banyak masalah yang harus kita selesaikan agar ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera. Kita harus bertarung dengan dunia luar untuk meyakinkan investor untuk mau berinvestasi,” tuturnya.

Dalam laporannya kepada Presiden pada Rabu (18/10/2017), Luhut menyampaikan perkembangan pembangunan infrastruktur bahari seperti pembangunan terminal cruise Tanjung Benoa yang direncanakan rampung tahun depan.

Adanya terminal tersebut membuat wisatawan tak perlu lagi ke Singapura. Sebagai informasi, sebanyak 400 cruise per tahun berlayar di Singapura. Pihaknya belum menghitung perkiraan jumlah cruise per tahun di Bali. Tetapi saat diumumkan sandbreaking di Benoa, Luhut mengklaim banyak operator-operator asing yang datang mengajak kerja sama.

Dia juga menekankan pemerintah tengah fokus membangun konektivitas antarwilayah seperti pembangunan landasan pacu, pelabuhan internasional, juga pelabuhan laut yang sekaligus dapat menggairahkan sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper