Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Djakarta Lloyd Raih Pinjaman US$20 Juta dari BNI

Perusahaan pelayaran milik negara, PT Djakarta Lloyd (Persero) mendapatkan komitmen pinjaman sebesar US$20 juta dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman bakal digunakan untuk membeli dua kapal bulker berukuran 30.000 DWT.
djakarta lloyd
djakarta lloyd

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pelayaran milik negara, PT Djakarta Lloyd (Persero) mendapatkan komitmen pinjaman sebesar US$20 juta dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman bakal digunakan untuk membeli dua kapal bulker berukuran 30.000 DWT.

Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto mengatakan dua kapal bulker baru bakal digunakan untuk mengangkut batu bara ke pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Dia menyebut, tahap serah terima atau handover kapal yang baru dibeli bisa berlangsung pada Desember 2017 mendatang.

Suyoto menjelaskan, pinjaman dari BNI setara 70% terhadap nilai pembelian kapal. Sementara itu, sisanya bakal didanai dari kas internal Djakarta Lloyd. Adapun perseroan telah mendapat penyertaan modal negara (PMN) tunai sebesar Rp300 miliar pada 2015 dan PMN nontuani setara Rp373 miliar pada Agustus 2017 lalu. "Kami sudah secure [untuk menambah] tiga kapal. Dua kapal kami beli, satu lagi time charter [sewa]," jelas Suyoto kepada Bisnis.com, Selasa (17/10/2017).

Dia menuturkan, saat ini Djakarta Lloyd mengerahkan dua kapal, yakni MV Aurora Christine dan MV Lumoso Karunia. Dengan tambahan dua kapal, walhasil Djakarta Lloyd bakal segera mengerahkan empat armada untuk mengangkut batu bara ke pembangkit setrum PLN.

Suyoto mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan PLN guna meningkatkan volume pengangkutan batu bara hingga 3 juta ton atau dua kali lipat dari volume yang diangkut saat ini. Adapun kontrak antardua perusahaan pelat merah ini berdurasi 15 tahun.

Selain membeli kapal bulker, Djakarta Lloyd juga berniat memesan kapal tunda atau tug boat ke galangan swasta di dalam negeri. Perusahaan yang berdiri sejak 1951 itu berencana membangun sepuluh kapal tunda yang akan digunakan untuk mengerjakan kontrak jangka panjang dari BUMN pelabuhan.

Sebelumnya, Djakarta Lloyd sudah memesan dua kapal tunda dari galangan BUMN, PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero). Nilai kontrak pesanan kapal itu mencapai US$8 juta. Suyoto menyebut, tahun ini perseroan memang mencanangkan tahun ekspansi. Terlebih, restrukturisasi utang lewat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) telah rampung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper