Bisnis.com, BATAM - Lion Group terus berupaya mengembangkan diri, termasuk dengan menambah armada pesawat terbangnya untuk melayani konsumen di Indonesia.
Hingga saat ini, Lion telah memesan 824 pesawat dari total rencana penambahan 1.000 pesawat.
Terkait pembiayaan, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan uang yang dikelola perusahaan memang 90% berasal dari perbankan asing. Belum ada pinjaman dari perbankan dalam negeri.
Untuk cicilan pesawat, Lion Air Group banyak bermitra dengan Bank Paribas, Bank Exim dari Amerika, dan ADB Bank.
"Kami sudah order 824 pesawat dari total 1.000 pesawat. Sudah ada 272 yang masuk, ini belum separuhnya," tutur Edward.
Edward menilai target penambahan 1.000 pesawat ini tidak ambisius mengingat jarak antarpulau di Indonesia bisa mencapai 5000 mil. Belum lagi Indonesia terdiri dari 17.000 pulau yang tidak bisa dilayani moda transportasi selain pesawat.
Baca Juga
"Pesawat selesai delivery sampai 2031, dan yang penting kita tidak negatif. Selama dipercaya [oleh bank] kenapa tidak?" ujar Edward.