Bisnis.com, JAKARTA - Festival Panen Raya Nusantara (Parara) yang akan digelar pada 13-15 Oktober 2017 di Taman Menteng, Jakarta Selatan, diharapkan dapat membuka akses pasar bagi hasil perhutanan sosial.
Festival Parara merupakan gelaran dua tahunan yang menampilkan produk hasil non kayu, pangan, produk kreatif, dan hasil kerajinan dari lebih dari 85 komunitas lokal. Sebagian juga merupakan produk hasil perhutanan sosial.
Ketua Konsorsium Parara Jusupta Tarigan menyampaikan pelepasan izin masih menjadi fokus pemerintah dalam program perhutanan sosial. Sementara, pengembangan produk hasil perhutanaan sosial dan akses pasar belum digarap pemerintah.
"Tidak ada dukungan bagaimana produk itu dikembangkan. Konsorsium Parara yang terdiri dari 27 lembaga pendamping komunitas mengambil peran tersebut," kata dia usai konferensi pers Festival Parara 2017 Jaga Tradisi Rawat Bumi, Jumat (6/10/2017).
Salah satu yang turut serta adalah Recoftc, lembaga pendamping internasional bagi masyarakat hutan yang berpusat di Thailand. Mereka akan menampilkan kopi dari Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Recoftc mendampingi masyarakat perhutanan sosial di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur dengan total luas perhutanan sosial 59.000 ha. Diantara hasil perhutanan sosial di wilayah tersebut adalah kopi, madu, dan tanaman obat.