Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Perkapalan Bergairah Lagi

Industri perkapalan Indonesia kembali bergairah. Saat industri global mengalami kelesuan, permintaan di dalam negeri justru meningkat.

Bisnis.com, JAKARTA- Industri perkapalan Indonesia kembali bergairah. Saat industri global mengalami kelesuan, permintaan di dalam negeri justru meningkat.

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Tjahjono Roesdianto mengatakan, tumbuhnya industri perkapalan Tanah Air ditandai dengan meningkatnya order kapal yang diterima anggota Iperindo.

"Industri global jatuh karena sepi order, tapi Indonesia malah tumbuh. Kami dapat pesanan kapal banyak," katanya di Jakarta, Kamis (5/10).

Bergairahnya industri perkapalan juga tak lepas dari program pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di sektor maritim. Diantaranya program tol laut dan pemberantasan illegal fishing.

Selain kebanjiran order, lesunya pasar dunia juga membuat galangan kapal dalam negeri didekati oleh perusahaan produsen kapal dari luar negeri.

"Hampir tiap hari Iperindo ditemui calon vendor dan menawarkan produk karena [pasar] internasional sedang sepi," imbuhnya.

Momentum ini, katanya, harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah dan pelaku usaha. Namun, dia meminta kepada pelaku usaha agar tidak hanya sekadar menjual hasil produksi, tetapi juga turut menumbuhkan industri dalam negeri.

Caranya dengan meningkatkan kandungan lokal dan memanfaatkan teknologi yang dimiliki perusahaan asing yang ingin bekerja sama. Disamping itu, investor asing juga harus diajak untuk membuat basis produksi di Indonesia agar negara mendapat manfaat.

Galangan kapal juga diharapkan berekspansi bisnis dengan mengincar dunia swasta dan tak selalu berharap pada order dari pemerintah. Selama ini galangan kapal masih bergantung pada kebutuhan kapal dari pemerintah seperti kapal patroli. Padahal ada banyak peluang lain seperti produksi kapal untuk mengangkut LNG.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan, sejak pemerintah mendengungkan program menjadikan Indonesia sebagai poros maritim minat negara-negara lain untuk berinvestasi di Indonesia meningkat.

Hal tersebut terlihat saat penyelenggaraan Asia-Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Bali pekan lalu, beberapa negara Eropa seperti Yunani dan Polandia menyatakan minatnya berinvestasi.

"Indonesia sudah jadi negara yang dilihat negara lain bukan cuma berinvestasi tapi melihat indIndonesia ingin jadi negara maritim," terangnya.

Pada gelaran ASEM TMM Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi bertemu dengan Menteri Maritim, Ekonomi dan Pedalaman Republik Polandia Marek Grobarcyzk. Pertemuan tersebut membahas mengenai rencana kerja sama pembelian kapal dari negara Eropa Timur tersebut.

Faik menjelaskan, Polandia merupakan salah satu negara di Eropa yang punya industri galangan kapal yang maju. Mereka berminat untuk melebarkan pasar ke Indonesia, salah satu alasannya adalah karena pasar di Benua Biru tengah lesu.

ASDP memang berencana membeli 54 kapal baru untuk menggantikan kapal-kapal yang sudah tua. Tender tahap pertama akan dibuka bulan ini. Selain dari luar negeri, ASDP juga bekerja sama dengan galangan dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper