Bisnis.com,JAKARTA – PT Modernland Realty Tbk. melalui anak usahanya PT Modern Industrial Estat menjalin kerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. dan PT Mega Akses Persada penyedia jaringan fiber optik yang lebih dikenal dengan nama FiberStar untuk melengkapi fasilitas infrastruktur di kawasan industri ModernCikande, Serang, Banten.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) dilakukan oleh Direktur Utama PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson dan Division Head License and Permit PGN, Suranta sementara dengan PT Mega Akses Persada dilakukan oleh Direktur Utama PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson dan Commerce Director FiberStar, Thomas Dragono.
Direktur Utama PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson mengatakan perusahaan akan terus melengkapi fasilitas pendukung dan infrastruktur di ModernCikande sesuai dengan kebutuhan sehingga para tenant akan mendapatkan kenyamanan dan pelayanan yang terbaik. Tak hanya itu, saat ini diperlukan kecepatan dan kehandalan teknologi informasi/IT sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan yang berada dalam kawasan industrinya.
“Kerjasama dengan PGN dan FiberStar dipastikan akan membuat kawasan industri ModernCikande semakin diminati sebagai tempat yang tepat untuk beragam jenis usaha dan bisnis. Di era digitalisasi, konektivitas atau internet merupakan hal yang sangat penting dalam membangun komunitas digital, apalagi dalam kawasan industri yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian bangsa,” katanya melalui siaran pers, Rabu (4/10).
Dari total lahan 3.175 hektare, luas lahan ModernCikande yang telah dikembangkan mencapai 40% dengan sisa landbank sekitar 1500an hektare. Saat ini, lebih dari 200 perusahaan baik lokal maupun multinasional dari berbagai ragam jenis usaha mempercayakan ModernCikande Industrial Estate sebagai rumah bagi usaha dan bisni, antara lain; perusahaan F&B, chemical yang diikuti perusahaan steel, metal product & smelter serta perusahaan di bidang home & building materials.
Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan penyediaan dan penyaluran gas bumi untuk industri ini menjadi bukti komitmen dan konsistensi PGN dalam merealisasikan program konversi energi ke gas bumi. Sejalan dengan meningkatnya investasi baru dan ekspansi usaha di daerah Banten, PGN akan terus mengupayakan ekspansi infrastuktur gas bumi agar mampu memenuhi kebutuhan pelaku usaha.
"Pemanfaatan gas bumi yang efisien, ramah lingkungan dan aman terbukti berhasil mendorong daya saing sektor industri nasional terus meningkat. Dukungan pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan, terutama berkaitan dengan perizinan, sehingga pembangunan infrastruktur gas bumi dapat berjalan lebih cepat," ujar Jobi.
PGN Area Tangerang telah membangun dan mengelola jaringan distribusi pipa gas bumi sepanjang 260 km. Saat ini PGN juga sedang dalam proses akhir pembangunan pipa proyek CP3B Cikande-Bitung untuk mengalirkan gas ke jaringan Banten Timur. Jaringan ini merupakan kelanjutan CP3A Bojonegara-Cikande yang telah beroperasi tahun 2012 dan menjadi kelanjutan dari proyek pipa South Sumatera - West Java (SSWJ).
Sementara Commerce Director FiberStar Thomas Dragono mengatakan jaringan fiber optik dipercaya memiliki tingkat keamanan yang terbaik untuk informasi data dan telekomunikasi serta tingkat scalability yang tinggi. Dirinya memastikan dengan digandengnya FiberStar, diharapkan dapat meningkatkan daya saing internasional bagi kawasan industri ModernCikande sehingga kedepannya dapat mengundang lebih banyak investasi karena peran infrastruktur adalah sebagai salah satu pilar daya saing investasi.
FiberStar menghadirkan fasilitas jaringan koneksi fiber optik 1Gbps. FiberStar menerapkan solusi berbasis fiber optik dengan konsep Net Netralitas, sehingga memungkinkan berbagai penyedia layanan konten (ISP, TV berbayar, telephony) dapat dengan mudah memberikan layanannya bagi perusahaan yang ada di ModernCikande.
“Di samping itu, manfaat yang kami berikan adalah kebebasan untuk memilih penyedia layanan sesuai dengan keinginannya," tutur Thomas.