Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Manufaktur Indonesia Tergelincir ke 50,4

Indeks Manufaktur Indonesia masih berada pada rentang ekspansi meski mulai memperlihatkan gejala perlambatan.
Karyawan mengambil gulungan benang di salah satu pabrik tekstil yang ada di Jawa Barat./JIBI-Rahmatullah
Karyawan mengambil gulungan benang di salah satu pabrik tekstil yang ada di Jawa Barat./JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Manufaktur Indonesia masih berada pada rentang ekspansi meski mulai memperlihatkan gejala perlambatan.

Nikkei Indonesia Manufacturing Purchasing Manager Index turun dari level 50,7 pada Agustus ke level 50,4 pada September.

Indeks di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur bergerak ekspansif, sementara angka di bawah itu menunjukkan manufaktur mengalami kontraksi.

Ekonom IHS Markit Aashna Dodhia menyatakan roda manufaktur masih bergerak ekspansif dalam 2 bulan terakhir, setelah Juli lalu sempat terkoreksi mencapai titik terendah.

“Kenaikan permintaan dari pasar domestik dan ekspor masih meningkat. Sisi negatifnya, produksi tertahan dengan persoalan kelangkaan bahan baku,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (2/10/2017).

Menurutnya, kelangkaan bahan baku membuat inventori praproduksi pabrikan menipis. Terlebih, pabrikan juga tertekan dengan kenaikan harga bahan baku akibat pelemahan kurs. Kenaikan beban biaya bahan baku tersebut memaksa pabrikan untuk membebankan kenaikan harga kepada konsumen.

“Tapi tekanan inflasi pada bahan baku terus melambat, mengurangi keraguan bahwa penurunan suku bunga akan memperkuat inflasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper