Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry ingin mengembangkan bisnis logistik via laut dengan membeli kapal baru tahun ini.
Direktur Utama ASDP Faik Fahmi mengatakan pihaknya berencana membeli kapal feri baru yang berspesifikasi khusus logistik. Hal ini terkait dengan rencana pemerintah memindahkan rute truk barang dari darat ke laut.
"Kami akan beli kapal logistik. Persoalannya ASDP belum punya kapal feri khusus logistik," tuturnya.
Spesifikasi yang dibutuhkan BUMN itu adalah kapal yang bisa mengangkut truk barang sedikitnya 200 unit dengan kecepatan di atas 15 knot. Saat ini ASDP punya kapal Port Link III yang bisa dioperasikan, tetapi spesifikasinya lebih cocok untuk angkutan penumpang.
Oleh karena itu, ASDP tengahh menjalin komunikasi dengan Polandia dalam rangka rencana pembelian kapal. Faik telah bertemu dengan Menteri Maritim, Ekonomi dan Pedalaman Republik Polandia Marek Grobarcyzk.
Dia menjelaskan Polandia merupakan salah satu negara di Eropa yang punya industri galangan kapal yang maju. Mereka berminat untuk melebarkan pasar ke Indonesia, salah satu alasannya adalah pasar di Eropa tengah lesu.
Selain membeli kapal baru, ASDP juga punya opsi membeli kapal bekas. Namun, Faik menegaskan pihaknya hanya akan membeli kapal bekas berkualitas dengan tahun pembuatan minimal di atas 2010. "Di Eropa bisnis kapal lagi lesu sehingga banyak kapal yang mau dijual."
Dia menerangkan bahwa alasan ASDP ingin fokus ke logistik karena ingin mengembangkan bisnis komersial dan berkontribusi pada program pemerintah. Menurutnya, selama ini kapal-kapal swasta hanya fokus di rute-rute gemuk seperti Merak-Bakauheni atau Ketapang-Gilimanuk.
Untuk tahap awal, mereka berencana memulai rute feri logistik dari Cilegon ke Surabaya lewat kerjasama dengan PT Indah Kiat dan PT Krakatau Steel.
Untuk pembelian kapal baru ASDP menyiapkan dana Rp1,9 triliun selama 5 tahun atau sekitar Rp600 miliar per tahun. Saat ini ASDP mengoperasikan 146 kapal. Sebanyak 54 unit akan diganti karena sudah tua.
Selain membeli dari luar negeri, kapal baru juga akan diproduksi di dalam negeri dengan menggandeng galangan kapal lokal. Proses tender segera dimulai bulan ini.
Di samping meremajakan kapal, ASDP juga bakal melakukan revitaliasi pelabuhan yang dikelolanya. Jumlah pelabuhan yang dikelola ASDP saat ini 35. Hingga 2018 rencananya ada 14 pelabuhan yang diperbaiki.
Salah satu aspek yang akan ditambah di pelabuhan adalah kawasan komersial. Hal ini sudah diterapkan di beberapa pelabuhan khusus wisata seperti di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.