Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah masih mengkaji kesiapan lahan di Lampung sebagai tujuan relokasi industri pertahanan.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyatakan kesiapan lahan baru tersedia untuk industri galangan kapal.
“Memang ada rencana pemanfaatan lahan, khususnya untuk yang industri galangan kapal. Belum ada kajian baru, karena ada komunikasi lagi (dengan Kemenhan). Bisa saja juga kerjasama dengan asing dan lain-lain, tapi belum ada pembicaraan lebih lanjut lagi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (29/9).
Direktur PT PAL Indonesia Budiman Saleh menyatakan kesiapan lahan menjadi salah satu penentu rencana relokasi pabrikan.
Menurutnya, perseroan belum dapat memastikan kesiapan relokasi fasilitas produksi mengingat tengah mengerjakan berbagai proyek eksisting.
”Masih tergantung ketersediaan lahannya juga, karena butuh perencanaan yang akurat. Fasilitas yang kita miliki masih running untuk mengerjakan proyek-proyek yang di-deliver," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana merelokasi tiga perusahaan BUMN industri strategis yakni PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad dan PT Pal Indonesia ke Lampung.
Rencana pemindahan tersebut mempertimbangkan unsur keselamatan. Sebab kepadatan pulau Jawa dinilai tak lagi cocok untuk dijadikan sebagai pusat manufaktur dan pengujian produk pertahanan.