Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi RI 2017 Sebesar 5,1%

Bisnis.com, JAKARTA Asian Development Bank dalam publikasi ekonomi tahunan yakni Asian Development Outlook 2017 memprediksi pertumbuhan domestik bruto alias PDB Indonesia akan ada di angka 5,1% pada 2017 dan 5,3% di 2018. Hal ini didorng oleh investasi aset tetap dan ekpor bersih.
 Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (Kiri) berbincang dengan Deputy Country Manager ADB Indonesia Resident Mission Edimon Ginting, jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/1/2015)./JIBI-Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (Kiri) berbincang dengan Deputy Country Manager ADB Indonesia Resident Mission Edimon Ginting, jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/1/2015)./JIBI-Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Asian Development Bank dalam publikasi ekonomi tahunan yakni Asian Development Outlook 2017 memprediksi pertumbuhan domestik bruto alias PDB Indonesia akan ada di angka 5,1% pada 2017 dan 5,3% di 2018. Hal ini didorng oleh investasi aset tetap dan ekpor bersih.

“Ekonomi Indonesia tetap kuat terlepas dari ketidakpastian global, dengan pertumbuhan yang diharapkan akan baik pada tahun ini. Dengan alokasi yang lebih tinggi untuk infrastruktur publik dan iklim investasi swasta yang makin baik, ekspansi ekonomi kemungkinan masih berlanjut hingga tahun depan” kata Winfried Wicklein, Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia.

ADO Update mencatat bahwa belanja pemerintah diperkirakan akan mendongkrak pertumbuhan pada paruh kedua 2017.

Sementara itu, investasi swasta diperkirakan meningkat perlahan selama periode prakiraan, seiring dengan mulai terlihatnya dampak positif dari reformasi kebijakan untuk memperbaiki iklim usaha.

Dalam hal ini, Winfried juga menyinggung keputusan S&P yang meningkatkan peringkat Indonesia ke investment grade, sehingga diharapkan bisa mempercepat arus modal masuk termasuk investasi langsung asing.

Dalam kesempatan itu, ADB memprediksi, pertumbuhan kredit akan membaik secara bertahap, menyusul pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan berbagai kebijakan lain yang memberikan fleksibilitas lebih besar bagi Bank dalam mengelola likuiditas.

Kebijakan fiskal masih tetap menopang pertumbuhan perubahan anggaran menghasilkan belanja total yang lebih tinggi, terutama dengan alokasi yang lebih besar bagi infrastruktur publik, kesehatan, dan pendidikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper