Bisnis.com, JAKARTA -- Perum Perikanan Indonesia untuk pertama kalinya mengekspor ikan kerapu dari lahan budi daya ikan laut milik perusahaan di Singaraja, Bali.
Direktur Usaha Perum Perindo Risyanto Suanda mengatakan pemanenan telah dilakukan pekan lalu dari keramba jaring apung (KJA) perusahaan di Sumberkima, Singaraja. Begitu dipanen, kerapu langsung diangkut ke kapal penampung, selanjutnya diekspor ke Hong Kong.
''Ini awal Perum Perindo bisa mendatangkan kapal Hong Kong untuk beroperasi lagi membeli ikan dari KJA di Indonesia dan selanjutnya diekspor,'' katanya, Rabu (20/9/2017).
Menurut Risyanto, total kerapu yang dipanen dan diekspor ke Hong Kong mencapai 20 ton dengan nilai sekitar Rp2,7 miliar. Untuk memenuhi kapasitas kapal, lanjut dia, para pembudi daya kerapu di sekitar KJA perusahaan juga ikut menjual ikannya ke kapal Hong Kong.
Menurut Risyanto, para pembudi daya senang karena dengan dibeli oleh kapal Hong Kong, harga jual kerapu lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pasar lokal.
"Mereka berharap Perum Perindo rutin mendatangkan kapal Hong Kong,'' ujarnya.
Baca Juga
Risyanto mengatakan, selain usaha budi daya sendiri, Perindo akan terus memfasilitasi pemasaran hasil budi daya para pembudi daya lokal, termasuk ke pasar ekspor. Jika pasokan terjamin, tak hanya buyer dari Hong Kong, importir dari negara lainnya akan rutin membeli kerapu dari Indonesia.
Usaha budi daya adalah satu dari empat lini usaha Perindo. Tiga lainnya adalah pengelolaan pelabuhan perikanan, operasi kapal ikan, serta perdagangan dan pengolahan.
Usaha budi daya terbagi atas budi daya darat dan laut. Untuk budi daya darat, Perindo mengelola sekitar 150 hektare tambak di Karawang, Jepara, Kendal, Pekalongan, Bengkayang, dan Barru. Menurut rencana, ekspansi akan dilakukan ke Aceh Barat Daya dan Kolaka.
Adapun untuk budi daya laut, yang sudah aktif baru di Sumberkima, Singaraja dengan 450 lubang KJA.