Bisnis.com, JAKARTA – PT Food Station Tjipinang Jaya akan menggelar operasi pasar dengan 75.000 ton beras untuk menjaga kestabilan harga di DKI Jakarta.
Berdasarkan keterangan resmi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan Jakarta ini merasa perlu mengajukan operasi pasar kepada pemerintah daerah, saat ini. Gubernur DKI Jakarta telah menyetujui pengajuan 75.000 ton cadangan beras pemerintah CBP.
“Ini untuk operasi pasar melalui PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) di Pasar Induk Beras Cipinang. Hari ini juga surat pengajuan Operasi Pasar dari Gubernur tersebut dikirimkan ke Menteri Perdagangan,” ujar Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama FSTJ, Selasa (19/9/2017).
Operasi pasar, sambungnya, akan dilakukan secara bertahap dari September 2017 hingga Maret 2018. Penggunaan CBP dari Bulog ini akan dipakai hanya jika diperlukan. Saat ini, lanjut dia, pemerintah memiliki stok yang cukup untuk menjaga stabilnya harga beras dan pasokan.
“Kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, FSTJ merupakan pemilik sekaligus pengelola pasar induk beras dengan volume terbesar di Asia Tenggara. FSTJ memiliki 104 gudang dan 738 toko yang menempati 16 ha di Cipinang Jakarta Timur. Transaksi rata-rata 3000 ton per hari, menjadikan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menjadi barometer perberasan nasional.