Proyek Meikarta kian menyita perhatian investor dari luar negeri. Setelah investor dari Eropa dan Amerika, kini komunitas Jepang di Indonesia, Australia dan Mesir juga menunjukkan minat akan proyek di sebelah timur Jakarta tersebut.
Pengamat Indonesia dari Jepang, Toshihisa Komaki, yang sudah puluhan tahun mengamati Indonesia mengatakan Meikarta merupakan salah satu topik terhangat yang dibicarakan oleh komunitas Jepang di Indonesia. Awalnya mereka terkesima oleh promosi besar-besaran. Lalu makin mengerucut ke konsep dan harga yang ditawarkan oleh pengelola Meikarta.
Membangun sebuah kota baru, menurut mantan spesialis Indonesia dari Nikkei Shimbun ini, adalah tugas berat dan apabila sukses bisa menjadi tonggak kemajuan besar bagi industri real estat Indonesia.
Sejauh ini, menurut CEO Nusantara Research Institute yang berbasis di Tokyo ini, Meikarta telah berhasil memancing awareness masyarakat Jepang tentang lahirnya sebuah permukiman baru di timur Jakarta. Untuk memperoleh kemajuan besar, katanya, masih memerlukan waktu sejalan dengan kemajuan proses pembangunannya.
Kemajuan itu kini sudah berada di tangan Meikarta. Terbukti dengan kesanggupannya menjual lebih dari 100.000 unit dalam empat bulan. Sebuah keberhasilan yang belum pernah diraih oleh siapapun di Indonesia.
Valdez B. Williamson, orang Australia yang pernah lama bermukim di Indonesia berpandangan sama. Dia bahkan berminat untuk membeli sebuah unit hunian bila nanti ditugaskan kembali ke Indonesia. Alasannya, Meikarta sedang dikembangkan menjadi sebuah kota modern bertaraf internasional.
Baca Juga
Seorang mantan diplomat Mesir yang beristrikan orang Indonesia bahkan sudah memutuskan untuk membeli sebuah unit hunian. Berdasarkan konsepnya, di mata mantan diplomat ini, Meikarta sangat cocok untuk kehidupan keluarga dan kesehatan. Semua, katanya, direncanakan dengan seksama untuk kepentingan penghuninya.
Dalam soal harga murah, orang-orang asing berpandangan sama, ‘kurang menarik’. Mereka beralasan, para ekspatriat di Jakarta pada umumnya berpenghasilan jauh di atas rata rata orang Indonesia, apalagi banyak dari mereka berasal dari negara maju. Kenyataan ini membuat mereka lebih tertarik pada keamanan dan kenyamanan ketimbang harga.
Sebagaimana diungkapkan Komaki san, orang Jepang dan negara-negara maju pada umumnya paling tertarik pada struktur dan bahan bangunan. Bagi mereka, buat apa mewah tapi cepat rusak dan tidak tahan gempa.
Para perancang Meikrata tentu saja sudah memperhatikan hal tersebut. Mereka hanya menggunakan bahan terbaik, dan memasukkan gempa bumi sebagai unsur utama dalam semua struktur bangunan.
Dengan demikian, siapapun yang tinggal di Meikarta, termasuk mereka yang berasal dari negara paling maju di dunia, tak perlu khawatir tentang kenyamanan dan keamanan meski harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan yang lain.
Meikarta memang dibangun berdasarkan standar keindahan dan kualitas berkelas dunia.